Minggu, 26 Juli 2009

sejarah pemerintahan NKA NII

7-10 Februari 1948
Masyumi Priangan melangsungkan musyawarah Ummat Islam di Pangwedusan (Priangan) dengan menghasilkan ketetapan:
1. Ummat Islam di Jawa sebelah Barat telah membulatkan tekad untuk terus melanjutkan perjuangan kemerdekaan Indonesia mengusir Belanda Penjajah berdasarkan Islam.
2. Membubarkan Masyumi di Jawa Barat dengan alasan:
a) Masyumi adalah partai yang berdiri dibawah naungan RI yang mau -tidak mau dalam segala sesuatunya harus mengikuti kedudukan RI.
b) Dengan adanya naskah Renvile, maka RI tidak punya alasan lagi untuk mengadakan hubungan dengan Jawa Barat, karena Jawa Barat telah diserahkan oleh RI kepada pihak Belanda.
3. Membentuk Majelis Islam (MI) sebagai lembaga perjuangan.
4. Mengangkat Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo (SMK) sebagai Imam Islam yang memimpin Majelis Islam tersebut.
5. Sebagai alat perjuangan MI maka, dbentuklah Tentara Islam Indonesia (TII) dan Pahlawan Darul Islam (PADI) yang terdiri daripada bekas kelengkapan Masyumi, Hizbullah, dan Sabilillah.

Tim Verifikasi Pengangkatan Imam:
1. Putra K.H. Zaenal Mustofa
2. K.H. Mustofa Kamil
3. Mualim Aut

Daftar Calon Imam:
1. K.H. Yusuf Taujiri (Garut)
2. K.H. Sanusi (Gunung Puyuh-Sukabumi)
3. K.H. Abdul Halim (Majalengka)
4. K.H. Sobari
5. Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo

Hasil; Imam dan Anggota Dewan Imamah
1. Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo : Imam merangkap Kuasa Usaha (Menlu)
2. Kamran : Wakil Imam merangkap Menhan
3. Sanusi P. : Mensesneg merangkap Mendagri
4. K.H. Gojali Tusi : Menkeh
5. Toha Arsyad : Menpen
6. Udin Kartasasmita : Menkeu
7. Anwar Cokroaminoto : Wakil NII di RI
8. Abikusno : Wakil NII di Yogya
Agendanya:
1. Mendidik rakyat agar cocok menjadi WNII.
2. Memberikan penjelasan kepada rakyat bahwa Islam tidak bisa dimenangkan melalui feblisit (suara terbanyak).
3. Membangun daerah-daerah basis.
4. Memproklamasikan NII.
5. Membangun NII sehingga kokoh kedalam dan keluar. Dalam arti didalam negeri bias melaksanakan Syariat Islam seluas-luasnya dan sesempurna-sempurnanya. Sedang keluar sanggup berdiri sejajar dengan negara-negara lain.
6. Membantu perjuangan Muslim di negara lain sehingga cepat bisa melaksanakan wajib sucinya.
7. Bersama-sama negara Islam membentuk Dewan Imamah Dunia untuk mengangkat Khalifah Dunia.

17 Februari 1948
DI-TII angkat senjata di gunung Cupu

2 Meret 1948
Konfresi Ummat Islam di Cipeundeuy-Cirebon dihadiri oleh wakil-wakil, didalam keputusan Musyawarah tersebut secara aklamasi menerima keputusan musyawarah Priangan Timur Pangwedusan).

25 Agustus 1948
Maklumat Imam No. I, tentang:
Pertahanan Rakyat

27 Agustus 1948
Dibentuknya Qanun Asasi NII
Muqadimah, 16 BAB 34 Pasal dan masa peralihan

28 Oktober 1948
Maklumat Imam No. 2, tentang:
Perubahan susunan DI
Pengangkatan Wakil Resmi NII di RII

2 November 1948
Maklumat Imam No. 3, tentang:
Pertahanan Rakyat dan Mobilisasi

10 Desember 1948
Maklumat Imam No. 4, tentang:
Hubungan Internasional
Perubahan kembali susunan Dewan Imamah

20 Desember 1948
Maklumat Imam No. 5, tentang:
Peryataan Perang DI-TII terhadap Belanda
21 Desember 1948
Maklumat Imam No. 6, tentang:
Peryataan Sikap; mendirikan NKA-NII sebagai kelanjutan perjuangan kemerdekaan 17-08-1945 dan wakil mutlak NII di RI

23 Desember 1948
Maklumat Imam No. 7, tentang:
Peryataan NII
1. NII dalam keadaan Perang
2. Hukum-hukum Perang
3. Dewan Imamah diganti menjadi K.T.
4. Pengesahan Pimpinan NII dan Pimpinan Majelis di tiap-tiap Daerah

25 Januari 1949
Maklumat Militer No. I, hal:
Tentara Liar dan Gerombolan

31 Maret 1949
Maklumat Militer No. 2, hal:
Bendera Negara, Bendera Tentara, Bendera Negara dan Tentara di masa Perang

7 Agustus 1949 (12 Syawal 1368)
Proklamasi Negara Karunia Allah-Negara Islam Indonesia di Jawa Barat (NKA-NII)

20 Agustus 1949
MP No. 1, hal:
Penjelasan Proklamasi

1949
Kitab Undang-Undang Pidana (STAAT REGHT)
4 Tuntunan, 10 Bab, 30 Pasal

--------------------------
----------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

RINGKASAN CATATAN SEJARAH
PEMERINTAHAN MILITER NKA NII


3 Oktober 1949
MKT. No. 1, hal:
Menetapkan Bentuk Komandemen:
1. Dewan Imamah menjadi Komandemen Tertinggi
2. PADI dan unsur-unsur lain menjadi TII
3. BKN dan unsur-unsur lain menjadi PII

10 Oktober 1949
MP No. 2, hal:
1. Bawalah UIBI ke Mardhotillah
2. Melepaskan diri dari keyakinan & kekuasaan penjajah

12 Oktober 1949
MKT. No. 2, hal:
Kewajiban Angkatan Senjata, memutuskan; dibangun suatu organisasi rakyat dengan nama dalam bentuk BARIS

14 Oktober 1949
MKT. No. 3, hal:
Hubungan Internasional dan Inter Insuler dibawah keputusan KT-APNII

15 Oktober 1949
MKT. No. 4, hal:
Peleburan Tentara dan ketentaraan diluar TII

31 Desember 1949
MP. No. 3, hal:
Kalam akhir GOOD WILL

1 Januari 1950
MKT. No. 5, hal:
Larangan atas organisasi, partai, perhimpunan, perkumpulan gerakan lainnya dengan sifat, corak, bentuk dan dasar yang manapun juga. Diluar organisasi Negara atau organisasi yang dibentuk disahkan oleh pemerintah.

7 September 1950
SP. No. 4, hal:
Semboyan; “Bawalah UIBI kearah Mardhatillah kalau perlu dengan dipaksa”.
Pedoman tiada wajib dan yang maha suci melainkan hanyalah wajib dan tugas menggalang NKA-NII.
Tinjauan kedepan
Oleh: KT-APNII

10 September 1950
MKT. No. 6, hal:
Pembaharuan Bai’at diwajibkan kepada:
a. Seluruh tentara mulai Komandan
b. Semua pemimpin-pemimpin Negara dalam segala tingkatan
c. Anggota-anggota kader

17 Oktober 1950
Ketetapan KT. No. I, hal:
Administrasi Keuangan Negara

7 Februari 1951
MKT. No. 7, hal:
Peringatan HUT ke-3 (APNII), ummat Islam Bangsa Indonesia-Angkatan Senjata

7 Agustus 1952
Manifesto Politik NII No. 5 oleh KUKT-APNII
Nota Rahasia I dan II
Nasihat Pemerintahan NII

12 Oktober 1952
MKT. No. 8, hal:
Memperhebat dan Mempercepat persiapan perang Totaliter.
Penyempurnaan Bentuk Komandemen

Lampiran MKT. No. 8
Penjelasan & Catatan: 5, 6-7 (Pedoman Gerilya)

17 Oktober 1952
MKT. No. 9, hal:
Pemberian Pangkat dan pemakaian Tanda Pangkat

21 Oktober 1952
MKT. No. 10, hal:
Konsolidasi Militer dan Alat Negara lainnya
Lampiran 5 MKT. No. 10
PPT. Kedudukan TII
a. Sebagai Tentara Allah
b. Sebagai Tentara Ideologi
c. Sebagai Tentara Islam
d. Sebagai Tentara Rakyat
PPT. III, Sapta Subaya
3 September 1953
S.P. No. 6, hal:
Pemakluman Perang RIK terhadap NKA-NII oleh KUKT Idarul Huda

5 Oktober 1953
S.P. No. 7, hal:
Masalah Aceh
5.B: 1 sampai 5
Penjelasan Struktur KUKT, diangkat dari AKT

19 November 1953
S.P. No. 8, hal:
Pilih NKA-NII atau Pancasila oleh KUKT I. Huda

21 Desember 1953
Statement KT-APNII No. 9, tentang;
Perkara Schmit dan Jungler oleh Jaya Sakti

7 September 1956
Statement KT-APNII No. 10, tentang;
Bukti kebenaran NII dan bukti kepalsuan, kecurangan serta kehianatan RI 1950.
Pancasila Komunis oleh AKT/Wk. KSU APNII, Jaya Sakti.

7 Agustus 1959
MKT. No. 11, hal:
Pembentukan Komando Perang dan Penyempurnaan Stel-sel Komandemen
Memutuskan:
A. Pembagian Indonesia dan 7 daerah perang atau Sapta Palagan
B. Susunan Komando Perang
1. KPSI dipimpin oleh Imam-Plm. T. APNII. Jika karena satu atau lain hal ditunjuk dan diangkatlah seorang Panglima perang, selaku penggantinya, dengan purbawiesesa penuh. Calon pengganti Panglima Perang Pusat ini diambil dari dan diantara anggota-anggota KT, termasuk didalamnya KSU dan KUKT, atau dari dan diantaranya para Panglima Perang, yang kedudukannya dianggap setaraf dengan kedudukan anggota-anggotanya KT.

Penjelasan MKT. 11, No. 4: Pemberi Komando dan Pelaksana Komando
Pada umumnya segala saluran kenegaraan, dalam bidang-bidang Militer maupun dalam lapangan politik, juga selama masa perang ini, berjalan terus melalui system Komandemen, seperti yang tetap berlaku hingga saat ini. Tetapi di saat-saat genting-runcing, dimana Imam Plm. T. mengeluarkan Komando Umum, maka disaat itu kita hanya akan mengenai 2 (dua) tingkatan Pimpinan Peran, Pimpinan Negara dan Pimpinan Jamaah Mujahidin, Peimpinan Ummat berjuang, yakni:
A. Tingkatan Pimpinan Perang pertama selaku pemberi Komando, ialah: (1) Imam-Plm. T., (2) Plm. Per. KPWB, (3) Plm. Per. KPW, dan (4) Kmd. Pertempuran Kompas, dan
B. Tingkatan Pimpinan Perang kedua selaku pelaksana Komando, terdiri daripada (5) Komandan Pertempuran Sub-Kompas, (6) Komandan Pertempuran Sektor (7) Komandan Pertempuran Sub-Sektor, Komandan Lapangan hingga Komandan-Komandan Baris, pelaksanaan akan meliputi lapisan-lapisan rakyat jelata seluruhnya, tanpa kecuali.

1 September 1959
MKT. No. 12, hal:
Kedudukan General-staf Komandemen

22 September 1959
MKT. No. 13, hal:
Penyempurnaan Pemberiaan Pangkat dan Pemakaian Tanda Pangkat

Juni 1961
MKT No. 14 memiliki status hukum sebagai peraturan pemerintah penganti undang-undang, Sesuai bunyi Qanun Asasi NII Bab 3 pasal 9 Ayat 1.

Plm. T. S.M. Kartosuwiryo mengadakan musyawarah di ‘Mabes’, sekitar Garut, dengan dihadiri oleh:
1. Imam SMK sebagai Pimpinan Sidang
2. Kepala Majelis Keuangan AKT; Jaja Sujadi, Umar Saiid sebagai Wakil Pemerintah
3. KPWB; Agus Abdullah sebagai Wakil APNII
4. KD; Abu Bakar Misbah sebagai Wakil Dewan Fatwa-Bid. Hukum
5. Tahmid RB sebagai Penulis
6. Kom. Bataliyon Jaga Mabes; Aceng Kurnia sebagai Anggota
7. Kom. Bataliyon-Kom. Wil. setempat; Esja sebagai Anggota
8. Sek-Pri Imam; Pak Jamhur sebagai Anggota
9. Pengawal Pribadi Imam; Pak Ajum

Keputusan Musyawarah merubah ‘Jihad Fisabilillah’ menjadi ‘Jihad Fillah’ ,
Imam mengeluarkan maklumat perintah “JIHAD FILLAH” dan perintah penyelamatan Dhohir dan Batin Mujahiddin dan Umat Islam

24 April 1962
Statement KT-APNII No. 11: Perintah Imam yang terakhir
Memerintahkan penghentian tembak-menembak,
secara hukum didalam Qanun Asasi Bab. IV Ps. 17

4 Juni 1962
Imam S.M. Kartosuwiryo tertawan



*[Makalah/Training Islam Intensif/empirisnetwork.co.cc]*

52 Kiat Agar Suami Disayang Isteri

Oleh : Adil Fathi Abdillah

1. Berhiaslah untuk isteri anda sebagaimana anda senang apabila ia berhias untuk anda.
2. Merayu isteri dan mencandainya.
3. Mempergaulinya dengan lemah lembut dan kasih sayang.
4. Penuhi kesenangannya untuk berbicara dan bercakap-cakap
(bercengkerama).
5. Panggillah isteri dan nama kesukaannya.
6. Jauhilah sikap emosional dan tempramental.
7. Berilah isteri anda rasa aman dan tenang.
8. Membuatnya gembira dengan pemberian yang mengejutkan.
9. Masuklah ke dalam rumah dengan wajah berseri-seri dan tersenyum.
10. Berlemahlembutlah dalam berbicara.
11. Bicarakanlah sesuatu yang menyenangkannya.
12. Memujinya di hadapan keluarga anda dan keluarganya.
13. Menghargai penampilannya.
14. Berikanlah hadiah (romantis) semisal bunga atau selainnya sebagai
penguat cinta diantara keduanya.
15. Hilangkanlah kejenuhan rutinitas sehari-hari dengan bertamasya (rihlah) atau selainnya.
16. Terimalah kekurangan-kekurangannya karena tidak ada manusia yang sempurna.
17. Jagalah diri dari perkara-perkara sepele yang dapat bertumpuk menjadi masalah besar.
18. Bantulah isteri anda dalam urusan-urusan rumah tangga.
19. Jangan kikir dengan perasaan anda. Ekspresikan perasaan anda kepadanya dengan kelembutan dan kejujuran.
20. Hargai akal dan buah pemikirannya.
21. Selalulah berbaik sangka kepada dirinya.
22. Bangkitkanlah perasaannya bahwa ia adalah wanita yang ideal bagi anda.
23. Bantulah ia meningkatkan kemampuannya.
24. Jagalah perasaannya terutama di saat haidh dan hamil.
25. Bantulah dirinya di dalam mengurusi anak-anak.
26. Hormati keluarganya, berbuat baik kepada mereka dan tidak melarangnya untuk mengunjungi keluarganya.
27. Makan bersama di rumah atau tempat lain yang tenang dan aman dari fitnah.
28. Berikan pujian dan sanjungan kepada dirinya.
29. Jagalah rahasianya dan janganlah menyebarkannya.
30. Jagalah hak-haknya dan janganlah menyia-nyiakannya.
31. Berbuat adillah kepada dirinya.
32. Perlakukanlah dirinya dengan baik dan lemah lembut.
33. Bersikaplah realistis dan jadikanlah dirinya sebagai isteri yang ideal bagi anda.
34. Bekerja sama dengannya di dalam ketaatan kepada Alloh.
35. Janganlah anda terlalu sering meninggalkan dirinya dan rumah.
36. Yang lalu biarlah berlalu dan jangan suka mengungkit-ungkit kesalahan yang telah berlalu.
37. Jangan memberikan peluang kepada orang lain untuk mencampuri urusan rumah tangga anda.
38. Jauhi motivasi yang buruk tatkala menikah.
39. Jagalah kesehatannya secara intensif.
40. Ajaklah isteri anda ke dalam kebahagiaan anda.
41. Kirimlah surat kepadanya apabila anda jauh darinya.
42. Jelas dan tidak tergesa-gesa apabila anda meminta sesuatu padanya
sehingga dia faham dan tidak bingung dengan apa yang anda inginkan.
43. Maklumilah kecemburuannya dan maafkanlah.
44. Bantulah dirinya di dalam menghadapi persoalan-persoalan yang menyusahkan dan membosankan.
45. Ikutilah petunjuk Islam ketika isteri anda berpaling.
46. Jangan menganggap diri anda selalu benar.
47. Mengikuti petunjuk Islam tatkala melakukan hubungan intim.
48. Tidak mendatangi isteri dari dubur atau tatkala haidh.
49. Menjaganya dari pandangan-pandangan jahat manusia.
50. Memberinya anggaran khusus selain biaya hidup sehari-hari.
51. Nikmatilah nikmatnya lupa terutama yang berkaitan dengan musibahmusibah yang menyedihkan, kesalahan-kesalahan dan perilaku isteri di masa lalu.
52. Janganlah anda menunggu-nunggu mukjizat, karena isteri anda adalah unik dengan karakternya dan janganlah anda memaksanya berubah sekehendak anda. Terimalah dirinya apa adanya, tutuplah mata dari kelemahan kelemahannya dan bukalah mata dari kelebihan-kelebihannya. Insya Alloh isteri anda akan semakin mencintai anda.

Sumber : Kiat-kiat disayang isteri, Pustaka al-Sofwa, pent. Akhyar ash-Shidiq Muhsin, Lc., Editor : Kholid Syamhudi, Lc. Judul Asli :
Kayfa Taj’al Zawjataka Tuhibbuka
di ambil dari : MAKTABAH ABU SALMA

antara kerbau, kelelawar, dan cacing

Suatu hari Allah memerintahkan Jibril as untuk pergi menemui salah satu makhluk-Nya yaitu kerbau dan menanyakan pada si kerbau apakah dia senang telah diciptakan Allah sebagai seekor kerbau. Malaikat Jibril segera pergi menemui si kerbau.
Disiang yang panas itu si kerbau sedang berendam disungai. Malaikat Jibril mendatanginya kemudian mulai bertanya kepada si kerbau, ''hai kerbau apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah sebagai seekor kerbau?". Si kerbau menjawab " Masya Allah, alhamdulillah aku bersyukur kepada Allah yang telah menjadikan aku sebagai seekor kerbau, dari pada aku dijadikan kelelawar yang mandi dengan air kencingnya sendiri". Mendengar jawaban itu malaikat Jibril segera pergi menemui seekor kelelawar.

Malaikat Jibril mendatangi seekor kelelawar yang siang itu sedang tidur bergantungan didalam sebuah goa. Kemudian bertanya; "hai kelelawar apakah kamu senang telah dijadikan Allah sebagai seekor kelelawar?" " Masya Allah, alhamdulilah aku bersyukur kepada Allah yang telah menjadikan aku seekor kelelawar dari pada aku dijadikan cacing. Tubuhnya kecil tinggal didalam tanah berjalanya saja menggunakan perutnya" jawab si kelelawar. Mendengar jawaban tersebut malaikat Jibril segera pergi menemui seekor cacing.

Malaikat Jibril bertanya pada cacing, "Wahai cacing apakah kamu senang telah dijadikan Allah sebagai seekor cacing?'. Si cacing menjawab; "Masya Allah, alhamdulillah aku bersyukur pada Allah yang telah menjadikan seekor cacing dari pada dijadikan-Nya aku sebagai seorang manusia. Apabila mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal shalih pasti mereka akan mendapat azab yang pedih lagi panjang dari Allah SWT.

si kecil yang takut dosa

Dalam sebuah riwayat menyatakan bahwa ada seorang lelaki tua sedang berjalan-jalan ditepi sungai, sedang dia berjalan-jalan dia terpandang seorang anak kecil sedang mengambil wudhu sambil menangis.

Apabila orang tua itu melihat anak kecil tadi menangis, dia pun berkata,"wahai anak kecil kenapa kamu menangus".

Maka berkata ank kecil itu, "wahai paman, saya telah membaca ayat Al-Quran sehingga sampai kepada ayat yang berbunyi, 'ya ayyuhal ladzina aamaanu quu anfusakum' yang bermaksud 'wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu' . Saya menangis sebabsaya takut akan dimasukan kedalam api neraka".

Berkata orang tua itu, "Wahai anak, janganlah kamu takut sesungguhnya kamu terpelihara dan kamu tidak akan dimasukan kedalam api neraka".

Berkata anak kecil itu, "Wahai paman, anda adalah orang yang berakal, tidaklah anda lihat kalau orang menyalakan api maka yang pertama sekali yang mereka akan letakkan ialah ranting-ranting kayu yang kecil dahulu kemudian baru mereka letakkan yang besar. Jadi tentulah saya yang kecil ini akan dibakar dahulu sebelum dibakar orang dewasa".

Berkata orang tua itu sambil menangis, "Sesungguhnya anak kecil ini lebih takut kepada neraka daripada orang yang dewasa maka bagaimanakah keadaan kami nanti?'

DIALEKTIKA PERJuANGAN ROSULULLOH

FASE
Fase Sirriyyatud-Da’wah dan Sirriyyatut-Tandzim

INDIKATOR KEBERHASILAN
Terbentuknya Kader Pelopor yang solid dan berpotensi tinggi secara politik dan ekonomi, terdiri dari semua kalangan dari tiap tingkatan sosial.

PROGRAM AKSI
Da’wah secara terpilih kepada orang-orang yang dianggap berpotensi tinggi secara politik dan ekonomi di Makkah dari setiap tingkatan sosial yang tersebar disemua kelompok masyarakat.

KEBERHASILAN DAN HAMBATAN
Terbina kader pelopor sejumlah 56 orang dari 11 qabilah.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

FASE
Fase Jahriyyatud-Da’wah Sirriyyatut-Tandzim

INDIKATOR KEBERHASILAN
• Terbentuknya kekuatan massa yang lebih besar meliputi seluruh Makkah.
• Terbangunnya opini umum tentang kebenaran sistem Alloh dan batalnya sistem thogut.
• Berhasilnya perluasan wilayah da’wah keluar Makkah.
• Tersiapkan daerah basis sebagai tempat terlaksananya hukum-hukum Alloh.

PROGRAM AKSI
• Da’wah secara terang-terangan (melemparkan wacana kepada publik).
• Melakukan diskusi-diskusi dengan pihak pertinggi-petinggi Makkah.
• Melakukan tindakan-tindakan oposisi terhadap perilaku masyarakat maupun penguasanya.
• Da’wah kepada setiap perwakilan dari qabilah-qabilah diluar kota Makkah dan dari seluruh Arab yang memasuki kota Makkah khususnya ketika musim haji.
• Melakukan pengutusan kader ke daerah yang telah memberi sambutan terhadap da’wah.

KEBERHASILAN DAN HAMBATAN
• Terbina kader yang lebih banyak (kurang lebih 400 orang, Makkah pada waktu itu berkekuatan sekitar 5000 orang).
• Masuknya beberapa figur Makkah kedalam barisan Rosululloh Saw..
• Tersebarnya da’wah hampir keseluruh pelosok Arabiya.
• Terjadinya reaksi resisten (perlawanan) dari pihak petinggi Makkah, berupa intimidasi psikis bahkan fisik yang menyebabkan korban jiwa beberapa sahabat. Maka Rosululloh Saw. mengambil langkah penyelamatan dengan menghijrahkan sebagian (sekitar 100 orang dalam 2 gelombang) dari mereka kedaerah Habsyi sekaligus menugasi mereka dengan misi kerisalahan.
• Petinggi Makkah melakukan pemboikotan selama 3 tahun, yang pencabutannya dikarenakan pertolongan Alloh yang nyata. Yaitu dengan rusaknya naskah pemboikotan oleh rayap. Disamping itu terdapat dukungan moril dari pihak non muslim yang bersimpati dengan ide-ide ke-Islaman dari Bani Hasyim yang ikut terboikot akibat dukungannya terhadap Rosululloh Saw., dan pembelaan kemanusiaan dari pelopor hilful fudhul.
• Taslimnya kafilah hajji dari Yatsrib yang kemudian di tindak lanjuti dengan pengutusan Mush’ab bin Umair ke Yatsrib untuk pengoptimalan da’wah.
• Reaksi resisten pihak Makkah kian hari kian memuncak sehingga membahayakan keselamatan jiwa Rosululloh Saw. dan para sahabat. Akhirnya Rosululloh Saw. dan para sahabat berhijrah ke Yatsrib.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

FASE
Pembentukan Daerah Basis

INDIKATOR KEBERHASILAN
• Terkuasainya potensi ekonomi dan aspek vital daerah basis.
• Terbangunnya kekuatan politik yakni dipegangnya pengaruh atas kehidupan bermasyarakat.
• Terbangunnya kekuatan milliter untuk pengamanan daerah basis dari berbagai gangguan dari luar khususnya dari pihak Makkah.

PROGRAM AKSI
• Warga diarahkan untuk menguasai pasar dan aspek vital kehidupan seperti air.
• Deklarasi Piagam Madinah.
• Pengutusan ekspedisi militer kejalur perdagangan Makkah sebagai usaha intimidasi. Dengan harapan adanya efek jera dari pihak Makkah untuk tidak terus-menerus mengganggu keamanan kaum Muslimin yang ada di Madinah, serta meneguhkan eksistensi Madinah sebagai suatu kesatuan politik yang baru di Jazirah Arabiya.
• Melakukan peperangan fisik sebagai usaha pengamanan daerah basis.
• Melakukan pengusiran dan pemberantasan kaum munafikin untuk meminimalisir gangguan dari dalam.

KEBERHASILAN DAN HAMBATAN
• Terbangunnya pasar kaum Muslimin.
• Terkuasainya sumber-sumber air.
• Terikatnya beberapa qabilah Yatsrib dibawah kepemimpinan Rosululloh.
• Akibat dari sariyyah-sariyyah militer pihak Makkah mulai memperhitungkan kekuatan kaum Muslimin. Hingga terjadi insiden sariyyah Abdullah bin Jahsy yang memicu peperangan secara fisik dengan pihak Makkah.
• Bani Nadhir dan Bani Qainuqa diusir dari Madinah akibat pelanggaran mereka terhadap Piagam Madinah.
• Bani Quraidhah diberantas akibat pengkhianatan mereka pada perang ahzab yang sangat membahayakan keselamatan Madinah sehingga Alloh memenangkan Madinah dengan tentara langit dan buminya.
• Akibat kekalahan-kekalahan yang dialami pihak Makkah secara terus menerus, Rosululloh Saw. memperkirakan jeranya pihak Makkah untuk senantiasa mengganggu pihak Madinah. Maka pada Dzulqa’dah 6 H dilaksanakanlah umrah. Namun ditengah perjalanan terjadi peristiwa tiada terduga dengan penghadangan pihak Makkah di lembah Hudaibiyyah yang menghasilkan perjanjian Hudaibiyyah. Rasululloh memanfaatkan perjanjian tersebut untuk menyelesaikan agenda pengamanan daerah basis. Yaitu konsolidasi intern dan ekstern.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

FASE
Fase Konsolidasi Intern dan Ekstern

INDIKATOR KEBERHASILAN
• Bebasnya daerah basis dari berbagai ancaman dari dalam.
• Diakuinya kedaulatan Madinah oleh Negara-negara lain.

PROGRAM AKSI
• Melakukan pembersihan terhadap kaum munafikin yang ada dalam lingkungan Madinah.
• Melakukan pengutusan (diplomat) ke Negara-negara lain dengan harapan mendapatkan pengakuan atas kedaulatan Madinah dan mengajak Negara-negara tersebut untuk menjadi bagian dari Madinah.
• Melakukan pembalasan secara fisik kepada Negara yang menolak dengan disertai penyerangan fisik (pengukuhan wibawa Negara).

KEBERHASILAN DAN HAMBATAN
• Dengan Perjanjian Hudaibiyyah Madinah terkesan lemah dimata musuh-musuhnya. Akibatnya kaum munafikin makin meningkatkan aktifitas parasitnya. Disisi lain barisan kaum muslimin makin tersaring. Maka barisan munafikin terpisah dengan sendirinya. Yakni di Khaibar. Maka digempurkah Khaibar sebagai usaha pembersihan anasir-anasir yang membahayakan Madinah yang sedang memperkokoh kekuatannya.
• Mengutus diplomat-diplomat ke Negara-negara tetangga termasuk Negara Romawi dan Persi.
• Pengutusan diplomat ke Romawi dibalas dengan penolakan disertai pembunuhan diplomat utusan Rosululloh Saw.. Hal ini melecehkan wibawa Madinah sebagai sebuah Negara berdaulat. Maka dipersiapkanlah pasukan dan terjadilah Perang Mu’tah yang tidak seimbang antara pihak Madinah yang hanya sebanyak 3000 pasukan dengan 100000 pasukan dari pihak Romawi. Secara dzahir masing masing pasukan menarik mundur pasukannya dari medan pertempuran, namun secara statistik, perbandingan jumlah pasukan antara pihak Madinah dan Romawi yang berbeda jauh, jelas kemenangan ada dipihak Madinah. Namun demikian 3 panglima gugur saat itu.
• Pasukan Madinah yang kembali dari medan pertempuran disambut dengan kontroversial. Sebagian menyambut dengan baik karena mererka kembali dengan selamat, walaupun pulang dengan tidak membawa kemenangan tetapi tidak disertai dengan kekalahan karena Romawi pun mundur dari medan pertempuran. Kendati demikian pasukan Madinah dengan perbandingan kekuatan yang jauh dengan pasukan Romawi telah menunjukan bahwa kekuatan Madinah secara militer patut di perhitungkan oleh masyarakat Madinah, yang pada saat itu jika dibandingkan dengan kekutan Romawi yang adidaya sangat jauh dibawah Romawi. Sementara sebagian lagi menyambut dengan cacian dan kekecewaan karena sekembalinya mereka tidak disertai dengan kemenangan dan ghanimah. Situasi kontroversial ini dipandang oleh Abdullah bin Ubay sang pengkhianat sebagai situasi yang labil. Sehingga jika Madinah diserang sungguh mereka tidak dalam keadaan yang cukup kuat menahan gempuran. Akhirnya Abdullah bin Ubay memberitakan keadaan ini ke pihak Makkah dan mendesak mereka untuk segera melakkan penyerangan ke Madinah.
• Para petinggi Makkah masih meragukan keabsahan berita tersebut dikarenakan kehebatan kaum muslimin yang terlihat pada musim haji pada tahun berikutnya setelah Perjanjian Hudaibiyyah terjadi, dan berdasar pengalaman mereka pada perang Uhud yang pada saat itu kondisi pasukan Madinah terpecah-pecah tetapi mereka sulit ditundukan. Lagipula ada keterikatan perjanjian antara Makkah dan Madinah untuk gencatan senjata selama 10 tahun, jika Makkah melanggar itu akan menjatuhkan martabat Makkah sebagai bangsa yang terhormat di jazirah Arab.
• Namun demikian kebatilan akan hancur dengan sendirinya. Ikrimah bin Abi Jahal dan kawan-kawan berinisiatif untuk menyerang Bani Khuza’ah yang menjadi sekutu bagi Madinah. Akibat penyerangan itu berarti Makkah telah melanggar isi Perjanjian Hudaibiyyah dan harus menerima ganjaran atas penyeranganya itu dengan penaklukan oleh pihak Madinah. Dan terjadilah peristiwa Futuh Makkah.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

FASE
Penegakan Dawlah dan Ekspansi Wilayah

INDIKATOR KEBERHASILAN
• Terbukanya Makkah (takluknya rival nasional).
• Terkuasainya wilayah-wilayah Arab dan sekitarnya menjadi provinsi dari Dawlah Islamiyah.

PROGRAM AKSI
• Melakukan penaklukan Makkah.
• Melakukan ekspansi militer keseluruh jazirah Arab dan seterusnya……………

KEBERHASILAN DAN HAMBATAN
Tersiarnya Islam ke seluruh pelosok dunia.




Daftar Pustaka

1. KH. Munawar Khalil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Saw., Bulan Bintang, 1993
2. Ja’far Subhani, Ar-Risalah Sejarah Kehidupan Muhammad Saw., Lentera, 2004
3. Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, Litera AntarNusa, 2005
4. Syaikh Munir Muhammad al-Ghadban, Manhaj Haraki Jilid 1-2, Robbani Press, 2005


Harap jika ada kekurangan atau kekeliruan tolong dikoreksi. Jazakallohu...


[: al faqir]

Jaringan Islam Liberal Dan Kesesatannya

Oleh: Azhari
Maraknya JIL dimasa reformasi bersamaan dengan keinginan kuat umat Islam untuk menerapkan Syari’at Islam bukanlah suatu kebetulan, sepertinya JIL ini dibentuk untuk menghadang kelompok “Fundamentalis” yang ingin kembali kepada Islam secara Kaffah. Berikut ini mari kita coba telaah lebih jauh apa itu JIL, tujuannya dan ide-ide yang diusungnya.

JIL yakni sebuah kelompok dikomandoi oleh Ulil Absar Abdalla, seorang yang dikenal sangat dekat dengan NU dan menantu seorang Kiai NU. Selain Ulil, kontributor JIL yang lain adalah:

o Nurcholish Madjid, Universitas Paramadina, Jakarta
o Azyumardi Azra, IAIN Syarif Hidayatullah (Universitas Islam Negara), Jakarta

o Masdar F. Mas'udi, Pusat Pengembangan Pesantren dan Masyarakat, Jakarta
o Goenawan Mohamad, Majalah Tempo, Jakarta
o Djohan Effendi, Deakin University, Australia
o Jalaluddin Rahmat, Yayasan Muthahhari, Bandung
o Moeslim Abdurrahman, Jakarta
o Nasaruddin Umar, IAIN Syarif Hidayatullah (Universitas Islam Negara), Jakarta
o Komaruddin Hidayat, Yayasan Paramadina, Jakarta , dan lain-lain.

Kelompok ini bertujuan ingin membuat suatu bentuk penafsiran baru atas agama Islam dengan wawasan sebagai berikut:

a. Keterbukaan pintu ijtihad pada semua bidang;
b. Penekanan pada semangat religio etik, bukan pada makna literal sebuah teks;
c. Kebenaran yang relatif, terbuka dan plural;
d. Pemihakan pada yang minoritas dan tertindas;
e. Kebebasan beragama dan berkepercayaan;
f. Pemisahan otoritas duniawi dan ukhrawi, otoritas keagamaan dan politik.

Istilah Islam liberal ini bukanlah hal yang baru dan telah diusung oleh Nurcholis Madjid pada tahun 70-an, hanya saja gaungnya sekarang lebih besar karena mereka didukung dana yang sangat besar dari luar negeri dan mereka menguasai jaringan media massa (Radio, Jawa Pos, Kompas, Tempo, Metro TV, dan lian-lain).

Menurut JIL, nama “Islam Liberal” menggambarkan prinsip-prinsip yang menekankan kebebasan pribadi (seusai dengan doktrin kaum Mu'tazilah tentang kebebasan manusia), dan “pembebasan” struktur sosial-politik dari dominasi yang tidak sehat dan menindas. Sederhananya JIL ingin mengatakan bahwa secara pribadi bebas (liberal) menafsirkan Islam sesuai hawa nafsunya dan membebaskan (liberal) negara dari intervensi agama (sekuler).

Unik memang, pada saat seseorang telah menyatakan menganut Islam maka ia terikat dengan hukum syara’ atau ia seorang mukhallaf dan ia tidak bebas lagi (liberal) karena ucapan dan perilakunya telah dibatasi oleh syari’at. Disisi lain bagaimana mungkin bisa menggabungkan antara Islam dan Liberal karena keduanya adalah ideologi yang saling bertentangan. Islam meyakini bahwa Syari’at Allah harus dijalankan diseluruh sisi kehidupan, sedangkan Liberal meyakini pemisahan urusan agama dan negara.

Baiknya coba kita permudah pembahasan ide-ide JIL ini dalam 3 topik saja, yakni:

1. Ijtihad: keterbukaan pintu ijtihad pada semua bidang
2. Inklusifisme: kebenaran yang relatif, terbuka dan plural
3. Sekuler: pemisahan otoritas duniawi dan ukhrawi, otoritas keagamaan dan politik


1. Ijtihad


JIL meyakini bahwa pintu ijtihad masih terbuka dalam semua bidang dan untuk semua orang, penutupan pintu ijtihad akan menutup pintu akal dan kreatifitas seseorang.

Pintu ijtihad memang masih terbuka hingga saat ini tetapi para ulama telah memberikan batasan dalam hal apa saja boleh berijtihad dan syarat seseorang mampu mengeluarkan ijtihad (mujtahid).

Setiap orang boleh saja berijtihad tetapi ulama memberikan syarat-syarat seorang mujtahid, antara lain:

a. Pengetahuan bahasa Arab, lafadz dan susunan (tarkib) yang berhubungan dengan dalil-dalil hukum yang akan digali (istimbath);
b. Pengetahuan terhadap syara' yakni nash (dalil) dari al-Qur'an dan Sunnah;
c. Pengetahuan terhadap waqi' yang akan dihukumi.

Bahkan DR Yusuf Qaradhawi (Masalah-masalah Islam kontemporer) memberikan syarat yang lebih berat semisal pengetahuan bahasa Arab, mengetahui tempat-tempat ijma’ yang tepat, ushul fiqih, qiyas dan penyimpulan, kaidah-kaidah syara’. Syarat lain harus adil, bertaqwa, tidak mengikuti hawa nafsu atau menjual agamanya untuk kehidupan dunia. Dengan demikian menurut Yusuf Qaradhawi, ijtihad bukan pintu yang terbuka bagi semua orang.

Disisi lain pintu ijtihad tertutup untuk nash-nash (dalil) qath'i tsubut (sudah pasti dari segi wujud) dan qath'i dilalah (sudah pasti dari segi petunjuk). Seperti dalil-dalil berikut:

Orang perempuan dan laki-laki yang berzina jilidlah masing-masing dari keduanya seratus kali jilid. (Qs. an-Nuur [24]: 2).

Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. (Qs. al-Maa'idah [5]: 38).

Atau kewajiban shalat, puasa, haji, adanya malaikat, syaithan, lauhul mahfuz, akhirat, dan lain-lain. Disini akal tidak mampu lagi menjangkaunya dan kita wajib mengimaninya sesuai dengan penjelesan al-Qur'an dan sunnah.

Masalah terbukanya pintu ijtihad ini merupakan gerbang utama bagi JIL untuk menghancurkan syari’at Islam, karena jika berhasil meyakinkan umat bahwa ijtihad masih terbuka untuk semua bidang dan setiap orang maka mereka dapat menafsirkan ayat-ayat Allah dan hadits sesuai hawa nafsu mereka. Seperti yang sempat dihebohkan beberapa waktu yang lalu tentang “Jilbab tidak wajib dan merupakan kebudayaan Arab”; “Laki-laki non-muslim boleh mengawini muslimah”; “Kebebasan beragama atau murtad”; dan lain-lain.


2. Inklusifisme


Inklusifisme secara ringkas dapat diartikan tidak eksklusif atau tidak merasa paling benar sendiri, dalam bahasa JIL bahwa agama itu seperti roda yang mempunyai jari-jari. Setiap agama adalah jari-jari dari roda tersebut, jika semua pemeluk agama (apapun agamanya) dan dia berbuat saleh maka semuanya akan menuju kesatu titik poros roda tersebut yakni syurga. Artinya, seorang Muslim, Nasrani, Hindu, Budha atau Konghucu, bila menjalankan agama dengan benar (saleh) maka semuanya akan masuk syurga.

Hal ini jelas bertentangan dengan aqidah Islam, Innaddiina'indallahil Islami.

Sesungguhnya dien (agama/sistem hidup) yang diridhai Allah adalah Islam. (Qs. Ali-Imran [3]: 19).

Barangsiapa yang mengambil selain Islam sebagai dien, tidak akan diterima apapun darinya dan ia diakhirat tergolong orang yang rugi. (Qs. Ali-Imran [3]: 85).

Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian agama kalian, telah Aku cukupkan atas kalian nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagi kalian. (Qs. al-Maa'idah [5]: 3).

Hai orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Qs. Ali-Imran [3]: 102).

Islam itu unggul dan tidak ada yang dapat mengunggulinya. [HR Bukhari].

Dan Islam tidak bisa disamakan dengan agama-agama lain tersebut karena seorang Muslim yang beriman maka syurga balasannya, sedangkan orang-orang kafir dan musyrik itu adalah orang-orang yang sesat dan merugi serta kekal dalam neraka,

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik. Dan Dia mengampuni dosa selain syirik itu bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Siapa saja yang menyekutukan sesuatu dengan Allah, maka sesungguhnya ia tersesat sejauh-jauhnya. (Qs. an-Nisaa’ [4]: 116).

Hai orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang yang diberi Alkitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. (Qs. Ali-Imran [3]: 100).

Dengan konsep yang menyesatkan ini, maka umat akan dengan mudah murtad karena mereka merasa dengan memeluk selain Islampun mereka akan masuk syurga juga.


3. Sekuler


Menurut JIL, Islam tidak mengenal pemerintahan dan agama tidak mempunyai kewenangan dalam mengatur negara.

Jika kita ingin menerapkan Islam secara kaffah dalam semua sektor kehidupan kita maka mau tidak mau harus memformalkan syari’at Allah Swt yang terdapat dalam al-Qur'an dan sunnah dalam bentuk Undang-undang (UU), dan sebuah UU tidak akan berjalan jika tidak dipayungi oleh sebuah pemerintahan (daulah). Hal ini-pun telah dicontohkan oleh Rasulullah saw dan khalifah-khalifah sesudah beliau.

Beliau menjalankan pemerintahan di Madinah, menetapkan hukum-hukum eknomi/perdagangan, sosial/pergaulan, politik luar negeri, membentuk pasukan, peradilan, pendidikan, dan lain-lain. Beliau mengangkat pembantu-pembantu (mu’awin), wali, amirul jihad, amil, qadhi, dll. Dan dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin dengan mengangkat Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali, kemudian kekhalifahan Bani Muawiyah, Abassiyah hingga Utsmaniyah. Hal ini merupakan suatu fakta bahwa Islam mengenal negara atau Islam tidak bisa dipisahkan dengan negara.

Banyak dalil-dalil yang mewajibkan terbentuknya sebuah Khilafah Islamiyah ini,

Bila dibai'at dua orang Khalifah (pada waktu yang sama), maka perangilah orang yang kedua. [al-Hadist].

(Dan) Siapa saja yang mati dan di pundaknya tidak ada bai'at (kepada Khalifah), maka ia mati dalam keadaan seperti mati jahiliah. [HR Muslim].

Maka demi Tuhanmu. Mereka tidak beriman (sebenarnya) sehingga mereka menjadikan kamu hakim untuk memutuskan perselisihan antara mereka. Kemudian mereka tidak merasa dalam hatinya keberatan terhadap putusanmu, dan menerima dengan perasaan lega. (Qs. an-Nisaa’ [4]: 65).

Dan kita sangat merindukan tegaknya kembali kekhilafahan Islam ini setelah vakum selama 80 tahun, disaat runtuhnya Khilafah Utsmaniyah di Turki tahun 1924 M.

Demikianlah sepak terjang JIL dengan aqidah sesatnya dan menyesatkan umat, dan merupakan tantangan bagi para hamilud dakwah untuk lebih intensif berinteraksi dengan umat untuk mensosialisasikan betapa pentingnya tegaknya syari’at Islam. Wallahua’lam,
(http://swaramuslim.net/more.php?id=A1663_0_1_0_M)

Sejarah Ikhwanul Muslimin Mesir...

TA'RIF
Al-Ikhwan al-Muslimun adalah sebuah gerakan Islam terbesar di zaman modern ini. Seruannya ialah kembali kepada Islam sebagaimana yang termaktub di dalam al-Qur'an dan al-Sunnah serta mengajak kepada penerapan Syari'at Islam dalam kehidupan nyata. Dengan tegar gerakan ini telah mampu membendung arus sekularisasi di Dunia Arab dan Islam.


SEJARAH BERDIRI DAN TOKOH-TOKOHNYA
Pendirinya adalah Syaikh Hasan al-Banna (1324—1368 H/ 1906—1949 H). Lahir di sebuah kampung dikawasan Buhairah, Mesir. Ia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang taat beragama, yang menerapkan Islam secara nyata. dalam seluruh aspek kehidupannya.

Di samping belajar agama di rumah dan di Masjid, ia belajar pada sekolah pemerintah. Kemudian melanjutkan pelajarannya ke Dar al-'Ulum, Kairo dan tamat pada tahun 1927.

Setelah tamat dari Dar al-'Ulum, ia menjadi guru pada sebuah Sekolah Dasar di Isma'iliyyah. Dari Isma'iliyyah inilah ia memulai aktivitas keagamaannya di tengah-tengah masyarakat, terutama di warung-warung kopi di hadapan para karyawan Proyek Terusan Suez.

Dzul Qa'idah 1327 H/April 1928 M adalah bulan didirikannya cikal bakal gerakan al-Ikhwan al-Muslimun.

Tahun 1932 Hasan al-Banna pindah ke Kairo. Bersama itu pula gerakannya berpindah dari Isma'iliyyah ke Kairo.

Tahun 1352 H/1933 M beliau menerbitkan sebuah berita pekanan Ikhwan yang dipimpin oleh ustadz Muhibuddin Khatib (1303—1389 H/1886—1969 M). Kemudian tahun 1357 H/1938 M terbit majalah al-Nadzir. Lalu menyusul al-Syihab, tahun 1367 H/ 1947 M. Seterusnya majalah dan berita-berita Ikhwan terbit secara teratur.

Pada awal berdirinya, tahun 1941 M; Gerakan Ikhwan hanya beranggotakan 100 orang, hasil pilihan langsung ustadz Hasan al-Banna sendiri.

Tahun 1948 Ikhwan turut serta dalam perang Palestina. Mereka masuk dalam angkatan perang khusus. Peristiwa ini telah direkam secara rinci oleh ustadz Kamil Syarif dalam bukunya 'AI-Ikhwan al-Muslimun fi Harbi Falasthin'.

Pada tanggal 8 November 1948, Muhammad Fahmi Naqrasyi, Perdana Menteri Mesir waktu itu, membekukan Gerakan Ikhwan dan menyita harta kekayaannya serta menangkap tokoh-tokohnya.

Desember 1948 M, Naqrasyi diculik. Orang-orang Ikhwan dituduh sebagai pelaku penculikan dan pembunuhan tersebut. Ketika jenazah Naqrasyi diusung, pendukung-pendukungnya berteriak-teriak, "Kepala Naqrasyi harus dibayar dengan kepala Hasan al-Banna". Dan pada tanggal 12 Februari 1949 Hasan al-Banna terbunuh oleh pembunuh misterius.

Tahun 1950 berdasarkan keputusan Dewan Tertinggi Negara, Ikhwan direhabilitasi. Ketika itu Mesir diperintah oleh kabinet al-Nuhas. Dewan tersebut juga memutuskan bahwa pembekuan Ikhwan selain tidak sah, juga inkonstitusional.

Tahun 1950 ustadz Hasan al-Hudhaibi (1306—1393 H/ 1891—1973 M), terpilih menjadi Mursyid 'Am al-Ikhwan al-Muslimun. Ia adalah salah seorang tokoh kehakiman Mesir. Ia juga berkali-kali ditangkap. Tahun 1954, ia divonis hukuman mati, tetapi kemudian diringankan menjadi seumur hidup. Tahun 1971 ia dibebaskan terakhir kalinya.

Oktober 1951 konflik antara Mesir dan Inggris semakin memuncak. Ikhwan melancarkan perang urat saraf melawan Inggris di Terusan Suez. Peristiwa ini telah direkam oleh Kamil Syarif dalam bukunya 'AI Mugawamat al-Sirriyyah ftQanat Suwes'

Tanggal 23 Juli 1952, pasukan Mesir di bawah pimpinan Muhammad Najib, bekerja sama dengan Ikhwan melancarkan Revolusi Juli. Tetapi kemudian Ikhwan menolak kerja sama dalam pemerintahan, karena mereka rnempunyai pendapat dan pandangan yang jelas tentang metode revolusi. Jamal Abdunnashir menganggap penolakan tersebut sebagai penolakan terhadap mandat revolusi. Kemudian kedua belah pihak terlibat serangkaian konflik dan permusuhan yang semakin hari semakin tajam. Akibatnya, pada tahun 1954, pihak pemerintah melakukan penangkapan besar-besaran terhadap anggota Ikhwan dan beribu-ribu orang dijebloskan ke dalam penjara. Alasan pemerintah, karena orangIkhwan telah berupaya memusuhi dan mengancam kehidupan Jamal Abdunnashr di lapangan Mansyiyyah, Iskandariyyah. Bahkan pemerintah Mesir telah menghukum mati 6 anggota Ikhwan :
1 Abdulqadir Audah
2. Muhammad Farghali
3. Yusuf Thal'at
4. Handawi Duwair
5. Ibrahim Thayyib
6. Muhammad Abdullathif.

Tahun 1965—1966 bentrokan antara Ikhwan dan pemerintah Mesir terulang kembali untuk kedua kalinya. Pemerintah kembali melakukan penangkapan besar-besaran, melakukan penyiksaan serta memenjarakan anggota Ikhwan. Bahkan tiga orang di antaranya telah dihukum gantung, yaitu:
1. Sayyid Quthb (1324—1387 H/1906—1966 M). Ia termasuk pemikir Ikhwan nomor dua setelah Hasan al-Banna dan termasuk salah seorang tokoh Islam dizaman modern sekarang ini. Ditangkap pada tahun 1954 M dan disekap dalam penjara selama 10 tahun. Tahun 1964, ia dikeluarkan dari penjara atas desakan Presiden Iraq, Abdussalam Arif. Namun tidak lama kemudian, ia diciduk kembali untuk menghadapi hukuman mati. Karya-karyanya sangat terkenal di bidang sastra dan pemikiran Karya-karyanya yang paling monumental antara lain: Tafsir fi Zhilal al-Qur'an dan ma'alim fi al-Thariq, Buku 'Adalat al-Ijtima'iyyah fi al-Islam dan Khasha'ish al-Tashawwur al-Islami wa Muqawwimatuhu, juga merupakan karyanya yang paling menonjol.
2. Yusuf Hawasi
3. Abdulfattah Isma'il.

Sejak itu Ikhwan bergerak secara rahasia sampai Jamal Abdunnashr meninggal dunia 28 September 1970.

Ketika Anwar Sadat berkuasa, orang-orang Ikhwan mulai dilepas secara bertahap.

Sepeninggal Hudhaibi, Umar Tilmisani (1904—1986 M) terpilih menjadi Mursyid 'Am Ikhwan. Di bawah pimpinannya Ikhwan menuntut hak-hak jama'ah secara utuh dan mengembalikan hak milik jama'ah yang dibekukan oleh Jamal Abdunnashr. Tilmisani menempuh jalan tidak konfrontatif dengan penguasa dan berkali-kali beliau menyerukan, "Bergeraklah dengan bijak dan hindarilah kekerasan dan extremisme."

Muhammad Hamid Abu Nashr, terpilih menjadi Mursyid 'Am setelah Tilmisani. Jalan dan metode yang ditempuhnya sama dengan pendahulunya. .

Di luar Mesir banyak terdapat tokoh-tokoh Ikhwan yang muncul, antara lain :
1. Syaikh Muhammad Mahmud Shawwaf, pendiri dan pengawas umum Ikhwan di Iraq. Karya tulisnya cukup banyak. Setelah pindah .ke Makkah tahun 1959, ia sangat giat menyiarkan Islam di Afrika.
2. Dr. Mushthafa al-Siba'i (1334—1384 H/1915—1964 M), pengawas umum pertama Ikhwan di Suriah. Gelar doktornya diperoleh dari Fakulstas Syari'ah Universitas al-Azhar, tahun 1949. Memimpin beberapa divisi pasukan Ikhwan ke Palestina tahun 1948. Pernah dicalonkan sebagai wakil Ikhwan di Damaskus, tahun 1949. Selain itu ia terkenal sebagai khatib dan orator ulung. Tahun 1954, ia mendirikan Fakultas Syari'ah di Damaskus dan ia menjadi dekan pertamanya. Karya-karyanya antara lain Sunnah wa Makanatuha fi al-Tasyri' al-Islami, Al-Mar'ah baina al-Fiqh wa al-Qanun, Al-Qanun al-Ahwal al-Syakhshiyyah.
3. Gerakan Ikhwan di Yordania berdiri pada tanggal 13 Ramadhan 1364 H/19 November 1945 M. Pimpinan pertamanya ialah Syaikh Abdullathif Abu Qurrah. Ia pernah memimpin sejumlah pasukan Ikhwan Yordania ke Palestina tahun 1948. Selanjutnya tanggal 26 November 1953, ustadz Muhammad Abdurrahaman Khalifah (lahir tahun 1919) terpilih menjadi Ketua Umum Ikhwan di Yordania. Hingga kini beliau masih menduduki posisi tersebut.


PEMIKIRAN DAN DOKTRIN-DOKTRINNYA
Pemahaman Ikhwan terhadap Islam bersifat universal, tidak mengenal adanya pemisahan antara satu aspek dengan aspek lainnya.

Ikhwan berusaha keras memperluas kawasan geraknya sampai menjadi sebuah gerakan internasional.

Berkenaan dengan da'wah Ikhwan, Hasan al-Banna mengatakan, "Gerakan Ikhwan adalah da'wah salafiyah, thariqah sunniyyah, haqiqah shufiyyah, lembaga politik, klub olah raga, lembaga ilmiah dan keburlayaan, perserikatan ekonomi dan pemikiran sosial."

Selanjutnya Hasan al-Banna menegaskan bahwa ciri gerakan Ikhwan adalah:
1. Jauh dari sumber pertentangan.
2. Jauh dari pengaruh riya dan kesombongan.
3. Jauh dari partai politik dan lembaga-lembaga politik.
4. Memperhatikan kaderisasi dan bertahap dalam melangkah.
5. Lebih mengutamakan aspek amaliyah produktif daripada
propaganda dan reklame.
6. Memberi perhatian sangat serius kepada para pemuda.
7. Cepat tersebar di kampung-kampung dan di kota-kota.

Selain itu Hasan al-Banna menyebutkan karakteristik Ikhwan sebagai berikut :
1. Gerakan Ikhwan adalah gerakan Rabbaniyyah. Sebab, asas yang menjadi poros sasarannya ialah mendekatkan manusia kepada Rabb-nya.
2. Gerakan Ikhwan bersifat alamiyah (Internasional). Sebab, arah gerakan ditujukan kepada semua ummat manusia. Semua manusia pada dasarnya harus bersaudara. Asalnya satu, nenek moyangnya satu dan nasabnya satu. Hanya taqwa yang menentukan seseorang itu lebih dari yang lain. Dari ketaqwaannya akan terefleksi pada kebaikan dan keutamaannya yang utuh dan menyeluruh yang ia berikan kepada orang lain.
3. Gerakan Ikhwan bersifat Islami. Sebab, orientasi dan nisbatnya hanya kepada Islam.

Selain itu Hasan al-Banna menetapkan tingkatan amal yang merupakan konsekwensi logis setiap anggota, yaitu :
1. Memperbaiki diri, sehingga menjadi pribadi yang kuat fisik, teguh dalam berakhlaq, luas dalam berfikir, mampu mencari nafqah, lurus beraqidah dan benar dalam ber'ibadah.
2. Membentuk rumah tangga Islami. Sehingga keluarganya menjadi pendukung fikrah, menghormatinya dan memelihara tatakrama Islam dalam segala aspek kehidupan rumah tangganya sehari-hari.
3. Memotivasi masyarakat untuk menyebarkan kebaikan, memerangi kemungkaran dan kerusakan.
4. Memerdekakan negara dengan membersihkan rakyatnya dari berbagai bentuk kekuasaan asing kuffar di bidang politik, ekonomi ataupun mental spiritual.
5. Memperbaiki pemerintahan sehingga běnar-benar menjadi pemerintahan yang Islami.
6. Mengembalikan eksistensi negara-negara Islam dengan memer
dekakan negerinya dan menghidupkan kembali keagungannya.
7. Menjadi guru dunia dengan menyebarkan Islam ke tengah
tengah ummat manusia, sehingga tidak ada fitnah lagi dan Dien benar-benar hanya milik Allah.

"Dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan Nur (dien)-Nya. " (QS, al-Taubah : 32).

Tentang tahapan da'wah, Hasan al-Banna membaginya menjadi tiga tahap :
1. Tahap pengenalan
2. Tahap pembentukan
3. Tahap pelaksanaan.

Dalam Risalah Ta'alim, Hasan al-Banna berkata, "Rukun Bai'at kita ada sepuluh. Karena itu hafallah baik-baik. Yaitu faham, ikhlash, 'amal, jihad. berkorban, tetap pada pendirian, tulus, ukhuwwah dan percaya diri." Kemudian ia memberi penjelasan terhadap rukun-rukun tersebut. Ia berkata, "Wahai saudaraku yang sejati! Ini merupakan garis besar da'wah Anda. Anda dapat menyimpulkan prinsip-prinsip tersebut menjadi lima kalimat berikut :
1. Allah tujuan kami
2. Rasulullah SAW teladan kami
3. Al-Qur'an dustur kami
4. Jihad j alan kami
5. Mati syahid cita-cita kami yang tertinggi.

Ciri-cirinya dapat disimpulkan pula menjadi lima kata, yaitu : sederhana, membaca Qur'an, shalat, sikap ksatria dan akhlaq."

Ustadz Sayyid Quthb, dalam bukunya Khashaish al-Tashawwur al-Islami wa Muqawwimatuhu, memberikan gambaran tentang pemahamannya dan pemahaman Ikhwan. Karakteristik konsepsi Islam itu berasaskan kepada
1. Rabbaniyyah
2. Tetap
3. Seimbang
4. Positif
5. Realistik
6. Tauhid.

Setiap karakteristik diberi penjelasan tersendiri secara gamblang dan luas.

Lambang al-Ikhwan al-Muslimun ialah: dua bilah pedang menyilang melingkari al-Qur'an, ayat al-Qur'an ( ) dan tiga kata: haq (kebenaran), quwwah (kekuatan) dan hurriyyah (kemerdekaan).


AKAR PEMIKIRAN DAN SIFAT IDEOLOGINYA
Al-Ikhwan al-1'iluslimun telah mengadopsi da'wah salafiyyah menjadi gerakan da'wahnya. Ia menekankan kepada pentingnya penelitian dan pembahasan terhadap dalil serta pentingnya kembali kepada al-Qur'an dan al-Sunnah dan membersihkan dari segala bentuk kemusyrikan untuk mencapai kesempurnaan tauhid.

Da'wah Ikhwan banyak dipengaruhi gerakan da'wah Syaikh Abdulwahhab, Sanusiyyah dan Rasyid Ridha. Pada umumnya da'wah tersebut merupakan kelanjutan dari Madrasah Ibnu Taimiyyah (wafat 728 H/1328 M), yang juga merupakan kelanjutan Madrasah Imam Ahmad bin Hambal.

Ikhwan menerapkan tashawwuf sebagai sarana pendidikan dan peningkatan jiwa seperti pernah dilakukan para ahli tashawwuf terdahulu yang aqidahnya benar dan jauh dari segala bentuk bid'ah, khurafat, menghina diri dan sifat negatif.

Hasan al-Banna merangkum semua pemahaman tersebut dalam da'wahnya. Ditambah pula dengan konsepsi-konsepsi yang sesuai dengan kebutuhan zaman dan lingkungan. Sehingga da'wahnya mampu menghadapi berbagai arus yang melanda Mesir dan kawasan lain.


PENYEBARAN DAN KAWASAN-KAWASAN PENGARUHNYA
Gerakan Ikhwan dimulai di Isma'iliyyah kemudian beralih ke Kairo. Dari Kairo tersebar ke berbagai pelosok dan kota di Mesir. Akhir tahun 40-an, cabang Ikhwan di Mesir sudah mencapai 3000. Tiap cabang memiliki anggota yang cukup banyak.

Gerakan tersebut kemudian meluas ke negara-negara Arab. Ia berdiri kukuh di Suriah, Palestina, Yordania, Libanon, Iraq, Yaman dan lain-lain. Dewasa ini anggota dan simpatisannya tersebar di berbagai penjuru dunia.

(iluvislam.com)

Cara Memenage BandWidth di Hotspot dengan NetCut dan AntiNetCut

Ardath Prahara Setyan

Salah satu cara untuk memiliki akses internet gratis yaitu dengan memanfaatkan layanan free hotspot yang sekarang banyak tersedia di tempat-tempat atau bangunan2 public/semi public, seperti di mal, cafe, kampus, perkantoran, dll. Bagi yang belum tahu apa itu hotspot dan bandwidth silahkan baca sendiri di wikipedia.org ya..!

Sesuia dengan judul dari postingan ini yaitu Cara Menage BandWidth di Hotspot dengan NetCut maka saya akan menunjukkan satu trik atau cara bagaimana manage atau menguasai bandwidth dalam suatu area hotspot. Seperti yang mungkin sudah Anda tahu bahwa semakin banyak orang yang mengakses/menggunakan internet dalam suatu area hotspot maka akan semakin lambat pula kita dalam mendonwload, mengupload maupun membuka suatu halaman situs. Kenapa? karena jatah bandwidth akan dibagi kepada setiap orang yang mengakses internet dalam area hotspot tersebut.

Ada sebuah software yang dapat kita gunakan untuk mengontrol akses internet seseorang dalam suatu area hotspot. Nama software tersebut adalah netcut, dengan software netcut Anda akan punya otoritas untuk memutus akses internet orang lain yang ada dalam satu jaringan hotspot dgn Anda. Jadi Anda bisa bertindak selayaknya seorang server yang bisa menentukan siapa yang boleh dan tidak boleh mengakses internet dalam suatu area hotspot. Dengan begitu Anda bisa menguasai seluruh jatah bandwidth yang ada, sehingga Anda bisa lebih cepat membuka sebuah halaman situs serta mendonwload atau mengupload sebuah file di internet.

Software pengontrol bandwidth di hotspot

Penggunaan sofware ini sangat mudah, Anda tinggal donwload softwarenya di SINI, kemudian instal lau restart komputer Anda dan setelah itu jalankan softwarenya. Waktu softwarenya dijalankan maka secara otomatis software tersebut akan mendeteksi seluruh komputer yang sedang online dalam jaringan hotspot yang sedang Anda gunakan (lihat gambar di atas). Untuk memutus akses internet seseorang dalam jaringan hotspot tersebut, Anda tinggal pilih dan klik Cut Off. Kalau mau mematikan/memutus akses internet ke semua pengguna dalam area hotspot tersebut termasuk Anda, maka tinggal putuskan (Cut Off) GateWay IP nya yang ada di kolom sebelah kanan.

Oh iya, kalau gak salah software netcut ini juga bisa dipakai di jaringan LAN, seperti di warnet. Saya sendiri belum mencobanya, jadi Anda coba sendiri ya..! dan kalau sudah, jangan lupa untuk memberikan laporannya di sini, Ok! ;-) Selamat mencoba, dan semoga berhasil.

Intinya pake NetCut dan kalau mau klik di download di bawah ini…

Download : klik disini saja yah [ Download NetCut Sekarang ]

Seperti halnya sebuah penyakit, pada umumnya memiliki obat atau penangkalnya masing2. Begitu juga dengan netcut. Nama software penangkalnya sendiri tidak jauh-jauh dari nama penyakitnya, yaitu Anti Netcut.

Dengan menggunaka antinetcut, maka dijamin Anda akan terhindar dari orang-orang iseng yang menggunakan netcut untuk mengusai bandwidth atau sekedar ingin mengerjai user lainnya. Bahkan kita bisa mengetahui siapa yang sedang menggunakan/menjalankan netcut dalam jaringan tersebut.

Intinya pake Anti Netcut dan kalau mau klik di download di bawah ini…

Download : klik disini saja yah [ Download AntiNetCut Sekarang ]

Download : Tulisan Lengkap Cara Menage BandWidth di Hotspot dengan NetCut

(ilmukomputer.org)

awas bahaya RUWAIBIDHAH!

Imam Ibnu Majah meriwayatkan di dalam Sunannya :

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ قُدَامَةَ الْجُمَحِيُّ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ أَبِي الْفُرَاتِ عَنْ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ

Abu Bakr bin Abi Syaibah menuturkan kepada kami. Dia berkata; Yazid bin Harun menuturkan kepada kami. Dia berkata; Abdul Malik bin Qudamah al-Jumahi menuturkan kepada kami dari Ishaq bin Abil Farrat dari al-Maqburi dari Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu-, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani dalam as-Shahihah [1887] as-Syamilah).

Hadits yang agung ini menerangkan kepada kita:

  1. Peringatan akan bahaya berbicara tanpa landasan ilmu. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu tidak punya ilmu tentangnya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, itu semua akan dimintai pertanggungjawabannya.” (QS. al-Israa’ : 36). Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Hai umat manusia, makanlah sebagian yang ada di bumi ini yang halal dan baik, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata bagi kalian. Sesungguhnya dia hanya akan menyuruh kalian kepada perbuatan dosa dan kekejian, dan agar kalian berkata-kata atas nama Allah dalam sesuatu yang tidak kalian ketahui ilmunya.” (QS. al-Baqarah : 168-169). Maka barangsiapa yang gemar berbicara mengatasnamakan agama tanpa ilmu, sesungguhnya dia adalah antek-antek Syaitan, bukan Hizbullah dan bukan pula pembela keadilan atau penegak Syari’at Islam!
  2. Hadits ini menunjukkan pentingnya kejujuran dan mengandung peringatan dari bahaya kedustaan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wajib atas kalian untuk bersikap jujur, karena kejujuran akan menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan menuntun ke surga. Apabila seseorang terus menerus bersikap jujur dan berjuang keras untuk senantiasa jujur maka di sisi Allah dia akan dicatat sebagai orang yang shiddiq. Dan jauhilah kedustaan, karena kedustaan itu akan menyeret kepada kefajiran, dan kefajiran akan menjerumuskan ke dalam neraka. Apabila seseorang terus menerus berdusta dan mempertahankan kedustaannya maka di sisi Allah dia akan dicatat sebagai seorang pendusta.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu).
  3. Hadits ini juga menunjukkan pentingnya menjaga amanah dan memperingatkan dari bahaya mengkhianati amanah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah datangnya hari kiamat.” Lalu ada yang bertanya, “Bagaimana amanah itu disia-siakan?”. Maka beliau menjawab, “Apabila suatu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya maka tunggulah kiamatnya.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Tidak lengkap iman pada diri orang yang tidak memiliki sifat amanah.” (HR. al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, dihasankan al-Albani dalam Takhrij Misykat al-Mashabih [35] as-Syamilah)
  4. Hadits ini menunjukkan bahwa jalan keluar ketika menghadapi situasi kacau semacam itu adalah dengan kembali kepada ilmu dan ulama. Yang dimaksud ilmu adalah al-Qur’an dan as-Sunnah dengan pemahaman salafus shalih. Dan yang dimaksud ulama adalah ahli ilmu yang mengikuti perjalanan Nabi dan para sahabat dalam hal ilmu, amal, dakwah, maupun jihad.(www.inisial.co.cc)

Baha'iyah/Babiyah

Baha'iyah merupakan satu aliran sesat yang terkeluar dari Islam. Ia telah menjadi satu agama baru yang asing dari agama Islam. Ia adalah pecahan dari Syiah Imamiyah.

Pengasas Asal Agama Baha'iyah
Agama Bahaiyah diasaskan oleh Mirza Ali Muhamad al-Syirazi. Beliau lahir di Iran sekitar tahun 1152 H/1820 M. Pada asalnya beliau merupakan pengikut mazhab Syiah Imamiyah. Beliau bersikap melampaui batas mazhab Syiah Imamiyah, sehingga digabungkan mazhab berkenaan dengan mazhab Syiah Ismailyiah dan fahaman hulul yang sesat serta menyimpang dari ajaran Islam.

Hulul ialah satu fahaman yang mempercayai bahawa Tuhan menjelma pada makhluknya. Fahaman ini dianuti oleh golongan Saba'iyah.

Ramai dari kalangan penduduk Farsi dari kalangan penganut mazhab Imamiyah yang tertarik dengan ajaran Mirza Ali Muhamad.

Ajaran Agama Baha'iyah
Antara pengakuan-pengakuan Mirza Ali Muhamad yang sesat ialah:
1 . Mengaku bahawa dirinya (Mirza Ali Muhamad) adalah sebagai penyambung suara imam yang tersembunyi. Maksud imam di sini ialah imam Syiah Imamiyah yang keduabelas, iaitu imam Muhamad bin Asyakir. Imam ini dikatakan sebagai telah hilang, dan akan muncul kembali pada akhir zaman sebagai imam al-Mahdi.
2 . Dirinya sebagai pintu kepada imam. Dengan ini beliau bergelar `al-Bab'.
3 . Beliau mendakwa telah memindahkan ilmu imam ke dalam dirinya.
4 . Beliau mendakwa sebagai imam al-Mahdi.
5 . Mendakwa bahawa Allah telah menjelma di dalam dirinya. Dirinya telah dipilih oleh Allah untuk menampakkan diriNya kepada makhluk.
6 . Beliau mendakwa bahawa pada akhir zaman nanti, bukan setakat nabi Isa a.s. sahaja yang akan kembali ke dunia, tetap juga nabi Musa a.s.

Kemudian beliau mengemukakan akidah-akidah dalam agamanya, iaitu:
1 . Tidak mempercayai tentang wujudnya kiamat, syurga tempat pembalasan bagi orang beriman dan neraka tempat siksaan orang yang engkar. Beliau menyatakan bahawa pertemuan dengan Allah di akhirat kelak adalah simbol terhadap kehidupan kerohanian yang baru.
2 . Beliau mengisytiharkan bahawa dirinya adalah jelmaan sebenarnya dari semua nabi yang terdahulu. Semua risalah yang dibawa oleh nabi-nabi bersatu dalam dirinya. Sebab itulah semua ajaran agama bertemu di dalam dirinya. Oleh itu beliau mengatakan bahawa semua gama itu adalah sama sahaja.
3 . Kepercayaan terhadap hulul, iaitu Allah menjelma di dalam dirinya secara langsung.
4 . Beliau tidak mengakui bahawa risalah yang dibawa oleh Nabi Muhamad adalah risalah terakhir.
5 . Beliau sentiasa menyebutkan kumpulan huruf-huruf dan hitungan angka untuk masing-masing huruf. Menurut pendapatnya, angka-angka tertentu mempunyai pengaruh tertentu. Contoh, angka sembilan belas (19) mempunyai kedudukan khusus yang tinggi.
6 . Beliau menetapkan bahawa Wanita sama taraf dengan lelaki dalam masalah warisan dan lainnya.

Mirza Ali Muhamad telah membukukan pendapat-pendapat sesatnya di dalam buku bernama al-Bayan.

---------
Kematian Mirza Ali Muhamad dan penggantinya
Sebelum meninggal dunia Mirza Ali Muhamad telah memilih dua orang pengikutnya sebagai penggnati. Mereka ialah Subh `Azal dan Baha'ullah.

Subh `Azal dan Baha'ullah telah dibuang negeri dari Farsi. Subh 'Azal dibuang ke Cyprus dan Baha'ullah di satu wilayah di Turki. Pengikut Baha'ullah lebih ramai berbanding dengan pengikut Subh 'Azal.

Baha'ullah
Nama agama Baha'iyah di ambil sempena nama Baha'ullah. Kadangkala dinisbahkan kepada gelaran pengasasnya al-Babiyah.

Antara kesesatan ajaran yang dibawa oleh Baha'ullah:
1 . Membawa kesesatan yang sama dengan gurunya Mirza Ali. Dan Beliau mengaku bahawa kedudukan dirinya setaraf dengan gurunya. Bahkan didakwa lebih agung dari gurunya.
2 . Beliau mengaku bahawa Tuhan telah menjelma di dalam dirinya. Beliau adalah sebagai penyempurna ajaran yang telah dibawa oleh gurunya.
3 . Beliau menggelar dirinya sebagai `Mazharullah' atau `Manzhurullah'. Iaitu Tuhan menjelma dalam pemunculannya dengan keelokan zat ketuhanan, di mana keelokan itu tidak dapat ditandingi oleh kecantikan wajah perempuan. Dari itu, para pengikutnya melihat Baha'ullah bukan sebagai manusia biasa.
4 . Beliau telah membukukan ajaran syiriknya. Di dalamnya menentang al-Quran dan buku gurunya al-Bayan. Buku yang paling terkenal ialah al-Aqdas. Antara dakwaan sesat yang terkandung di dalam buku berkenaan:
a . Isikandungannya diwahyukan Allah kepadanya.
b . Beliau kekal bersama kekalnya zat Allah.
c . Buku berkenaan mewakili seluruh ilmu ketuhanannya, tetapi masih ada ilmu lain yang khusus diberikan kepada para sahabat pilihannya. Selain dari mereka tidak ada yang dapat menerima dan mempraktikkan ilmu kebatinan ini.

Antara seruan Baha'ullah yang penting ialah:
1 . Beliau berpendapat bahawa apa yang diserukannya merupakan agama baru yang bukan Islam.
2 . Membuang semua ikatan keislaman, sehingga aliran ini tidak ada kena mengena dengan agama Islam.
3 . Ia menyamaratakan semua manusia yang berlainan warna kulit, agama dan isi ajarannya.
4 . Beliau mencipta undang-undang keluarga baru serta menentang undang-undang keluarga Islam.
5 . Beliau menghapuskan sembahyang berjamaah kecuali sembahyang jenazah.
6 . Ka'bah bukanlah kiblat para pengikutnya. Kiblat mereka ialah tempat di mana Baha'ullah duduk.
7 . Hukum-hakam syarak dalam jual beli dibatalkan oleh beliau.
8 . Beliau menyerang para ulamak Islam, para pendeta Kristian dan Yahudi.

Kematian Baha'ullah dan Penggantinya
Baha'ullah mati pada bulan May tahun 1892. Agamanya Baha'iyah telah diganti oleh anaknya Abbas Afandi. Beliau digelar sebagai Abdul Baha' atau Ghusn A'zhom (cabang mulia).

Abbas tidak seperti ayahnya yang mengajarkan ajaran penjelmaan tuhan di dalam diri. Beliau lebih menumpukan kajian terhadap kita-kitab suci Yahudi dan Kristian untuk dipelajari.

Jika Mirza Ali Muhamad sebagai pengasas agama Baha'iyah telah menghancurkan Islam atas nama pembaharuan, maka penerusnya iaitu Baha'ullah telah menyempurnakannya dengan mengingkari dan membuang seluruh ajaran Islam. Manakala Abbas pula merasakan tidak cukup dengan hanya membuang ajaran Islam, lalu beliau pergi kepada kitab-kitab suci Yahudi dan Kristian untuk mengambil ajarannya sebagai ganti dari al-Quran.

Siapakah Penganut Agama Baha'iyah
Oleh kerana Abbas menyandarkan agama Baha'iyah kepada kitab suci Yahudi dan Kristian, maka ramailah penganut-penganut agama Yahudi, Kristian dan Majusi yang terpengaruh dengannya.

Guru pertama dan kedua agama Baha'iyah telah gagal dan kecewa mempengaruhi kaum muslimin. Dan guru ketiganya telah beralih arah untuk mempengaruhi para penganut agama Yahudi, Kristian dan Majusi.

Pusat Agama Baha'ullah
Agama Baha'ullah telah berkembang di Amerika Syarikat. Markaz utamanya ialah di Chicago.

Pandangan Islam Terhadap Agama Baha'iyah
1 . Agama Baha'iyah adalah satu agama baru yang tidak ada kena mengena dengan Islam. Ia bukan satu mazhab dari mazhab-mazhab Islam, samada mazhab yang benar atau yang sesat.

2 . Berdasarkan kepada isikandungannya yang mengandungi kesyirikan, maka sesiapa yang mempercayainya dianggap telah murtad dari agama Islam - Na'uzubillahi Min Zalik.

3 . Islam adalah agama yang berdasarkan kepada prinsip tauhid kepada Allah yang Maha Esa. Islam menolak dengan tegas fahaman syirik seperti Allah menjelma di dalam diri seseorang.

4 . Nabi Muhamad adalah penutup segala rasul-rasul. Tidak ada rasul yang akan dibangkitkan selepas itu. Dengan berakhirnya pengutusan rasul dan nabi, maka berakhir juglah penurunan wahyu dari Allah Taala. Oleh itu barangsiapa yang mendakwa dirinya sebagai rasul atau menerima wahyu dari Allah, maka dakwaan itu adalah dakwaan yang paling dusta.

5 . Al-Quran adalah penutup segala kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah. Ia adalah mukjizat tentang kebenaran pengutusan Muhamad sebagai Rasulullah. Al-Quran adalah terpelihara dari penyelewengan sehingga hari kiamat. Undang-undang dan hukum-hakam yang ada di dalamnya sesuai untuk setiap zaman dan keadaan. Ia tidak boleh diubah oleh sesiapapun. Oleh itu barangsiapa yang mendakwa bahawa ada kitab suci lain setelah al-Quran, maka dia adalah pendusta. Begitu juga dengan mengingkari salah satu dari hukum-hakamnya, maka dia telah terkeluar dari ajaran Islam yang suci.

6 . Segala ilmu mengenai tauhid dan syariat Islam telah sempurna diturunkan oleh Allah melalui perantaraan nabi Muhamad s.a.w.

Oleh itu adalah tidak benar jika ada orang yang mendakwa bahawa ada ilmu lain mengenai tauhid dan syariat yang tidak diberitahu kecuali orang-orang tertentu sahaja. Dan Rasulullah s.a.w. sendiri adalah bersifat dengan sifat Tabligh dan Amanah. Tidak mungkin Baginda s.a.w. menyembunyikan syariat Allah dari pengetahuan umatnya.

7 . Sebagai umat Islam, kita hendaklah sentiasa berpegang teguh kepada isi ajaran al-Quran dan Sunnah NabiNya. Kita tidak boleh mensyirikkanNya, menerima sebahagian serta mengingkari sebahagiannya, atau menolak semuanya.

8 . Sentiasalah berusaha dan berdoa agar Allah tidak memesongkan keimanan kita.
(http://members.tripod.com/ahkam_2/FIRQAH/bahaiyah.html)

GOLONGAN ANTI HADIS

Golongan Anti Hadis adalah mereka yang menolak atau meragui Hadis atau Sunnah Nabi Muhamad s.a.w. sebagai sumber kedua syariat Islam selepas al-Quran.

Pandangan kita Ahlus Sunnah Wal Jamaah
Hadis atau Sunnah Nabi Muhamad s.a.w. merupakan sumber kedua syariat Islam selepas al-Quran.

Sumber pengambilan hukum yang terlah disepakati oleh para ulamak ada empat, iaitu:
1 . Al-Quran
2 . Al-Sunnah atau Hadis
3 . Ijmak
4 . Qiyas.

Sejarah Golongan Anti Hadis
Golongan Anti Hadis Pada masa sahabat
Al-Hasan berkata, semasa Imran bin Husain sedang mengajar Hadis, terdapat seorang yang meminta agar tidak perlu mengajar Hadis, memadai dengan al-Quran sahaja. Imran menjawab: "Engkau dan sahabat-sahabat engkau boleh membaca al-Quran. Mahukah engkau mengajarkanku sembahyang dan syarat-syaratnya kepadaku? Atau zakat dan syarat-syaratnya? Engkau selalu tidak hadir. Sedangkan Rasulullah s.a.w. telah mewajibkan zakat begini.. begini.." Orang itu menjawab: "Terimakasih, aku baru sedar." Dan dikemudian hari orang itu menjadi seorang ahli fikah.

Perkara yang terjadi kepada Umayah bin Khalid pula. Dia sedaya upaya cuba mencari penyelesaian seluruh masalah dengan hanya merujuk kepada al-Quran sahaja. Akhirnya dia berkata kepada Abdullah bin Umar bahawa di dalam al-Quran dia hanya berjumpa dengan masalah sembahyang di rumah dan ketika perang sahaja. Sedangkan masalah sembahyang musafir tidak dapat ditemui. Abdullah bin Umar menjawab: "Wahai keponakanku, Allah telah mengutuskan Muhamad s.a.w. dan kita tidak tahu apa-apa. Kita kerjakan sahaja apa yang Nabi s.a.w. lakukan."

Ayub al-Sakhtiyani berkata: "Apabila engkau mengajar Hadis kepada seseorang, kemudian dia berkata: "Tak perlu pakai Hadis, ajarkan kami al-Quran sahaja", maka ketahuilah bahawa orang itu sesat dan menyesatkan."

*********
Di atas, jelas bahawa bibit-bibit anti hadis sudah mulai wujud sejak zaman sahabat lagi. Cuma ia tidak serius dan masih berbentuk pandangan individu, tidak secara kelompok, jamaah atau gerakan. Dan ia berlaku disebabkan salah faham terhadap kedudukan hadis sebagai sumber syariah. Namun dengan cepat ia diperbetulkan.

Sejak masa berkenaan, pandangan mahukan al-Quran sahaja tanpa hadis lenyap pada akhir kurun kedua hijrah. Ia tidak kedengaran lagi. Kerana umat pada masa lalu sepakat menerima Hadis sebagai sumber kedua hukum di dalam Islam. Baik Dari kelompok majoriti – Ahlus Sunnah maupun kelompok-kelompok kiri yang majoriti seperti Syiah, Muktazilah dan Khawarij – masing-masing menerima Hadis sebagai sumber hukum. Walaupun ada beberapa pendapat yang mengatakan bahawa kaum Muktazilah adalah termasuk di dalam golongan anti hadis, tetapi pendapat ini tertolak samasekali. Pendapat berkenaan bergantung kepada beberapa riwayat (cerita), sedangkan kenyataannya Muktazilah menerima Hadis. Ini berlaku kerana seorang yang bermazhab Muktazilah bernama al-Nazam telah menolak Hadis. Ini pendapat ini tidak lebih dari pendapat peribadi beliau, bukan pendapat Muktazilah. Buktinya, majoriti orang-orang Muktazilah mengkafirkan beliau.

**********
Golongan Anti Hadis Pada Zaman Imam al-Syafi'i
Ada satu kisah tentang dialog antara Imam Syafi’I dengan Golongan Anti Hadis:
Golongan Anti Hadis bertanya kepada imam Syafi’I: "Ada atau tidak, dalil yang bersifat zhanni menghalalkan suatu masalah yang telah diharamkan dengan dalil bersifat pasti?"
Imam Syafi’I: "Ada."
Golongan Anti Hadis: "Apa dia?"
Imam Syafi’I: "Apa pendapatmu mengenai orang yang membawa harta di sebelah saya ini? Bukankah dia ini haram dibunuh dan hartanya haram dirampas?"
Golongan Anti Hadis: "Ya. haram dibunuh dan hartanya haram dirampas"
Imam Syafi’I: "Tetapi, apabila ternyata ada dua orang saksi yang mengatakan bahawa orang ini baru sahaja membunuh orang lain dan merompak hartanya.. Apakah pendapat kamu mengenai orang ini?’
Golongan Anti Hadis: "Dia mesti diqisas dan hartanya mesti dirampas untuk dikembalikan kepada warisnya."
Imam Syafi’I: "Apakah ada kemungkinan dua orang saksi tadi berbohong atau terkeliru?"
Golongan Anti Hadis: Ya, ada kemungkinan."
Imam Syafi’I: "Jika begitu, kamu telah membolehkan membunuh (qisas) dan merampas harta dengan dalil zhanni, sedangkan membunuh dan merampas harta itu telah diharamkan menggunakan dalil yang pasti."
Golongan Anti Hadis: Ya, kerana kita diperintahkan untuk menerima persaksian."

**********
Golongan Anti Hadis Abad Modern
Setelah beberapa abad (lebih kurang sebelas abad), muncul semula pemikiran anti hadis. Muncul di Iraq dan di Mesir pada zaman Syeikh Muhamad Abduh. Ia muncul, dipercayai hasil dari suntikan penjajah Barat yang ketika itu sedang rancak menjajah negara umat Islam. Mereka berjaya menimbulkan keraguan di hati sebahagian kecil umat Islam. Tujuannya adalah untuk melumpuhkan terus kekuatan umat Islam yang ketika itu sememangnya sedia dalam keadaan lemah.

Dr Taufiq Sidqi telah menulis dua artikel di dalam majalah al-Manar pimpinan Saiyid Rasyid Redha. Pada mulanya, idea-idea Dr. Taufiq mendapat perhatian dari Saiyid Rasyid Redha, tetapi menurut Dr. Mustafa al-Siba’I, beliau menarik balik pandangan berkenaan.

Di dalam artikel berkenaan, Dr.Taufiq menyeru al-Quran sahaja, tidak perlu sunnah.

------------------------
Golongan Anti Hadis Di Malaysia
Golongan Anti Hadis di Malaysia telah dipelopori oleh Kasim Ahmad melalui bukunya Hadis: Satu Penilaian Semula (1986). Golongan ini meragui kedudukan Hadis sebagai sumber kedua syariat Islam. Mereka menyeru agar umat Islam kembali kepada al-Quran sahaja.

Kemudian beliau cuba menubuhkan Jamaah al-Quran Malaysia (JAM) tetapi gagal kerana tidak mendapat kebenaran dari kerajaan Malaysia. Walaupun begitu, tidak bermakna beliau tidak dapat bergerak langsung, malahan beliau masih aktif menulis di akhbar-akhbar utama mencurahkan idea-idea anti Hadisnya.

Antaranya ialah sebuah rencana yang ditulis di dalam sebuah akhbar tempatan mengenai masalah perpecahan umat Islam. Beliau menyeru agar umat Islam kembali kepada al-Quran sahaja.

Buku Hadis: Satu Penilaian Semula
Di dalam buku Hadis: Satu Penilaian Semula, Kasim Ahmad telah menolak Hadis sebagai sumber aqidah dan perundangan Islam berdasarkan faktor-faktor berikut:
1 . Pembukuan kitab-kitab al-Hadis, terutama enam buah buku al-Hadis (Sunan al-Sittah), dibuat pada akhir abad kedua dan permulaan abad ketiga Islam, iaitu di antara 200 dengan 300 tahun setelah Rasulullah s.a.w. wafat.

2 . Pembukuan ini pula tidak dibuat lebih awal, khasnya dalam pemerintahan al-Khulafa' al-Rasyidin.

3 . Kewujudan al-Hadis menimbulkan pertelagahan politik, faham kepuakan, anti-intelektualisme, kebekuan dan opurtunis politik.

Pandangan kita Ahlus Sunnah Wal Jamaah
i. Di atas Kasim Ahmad telah menafikan kewujudan Hadis pada zaman Rasulullah s.a.w. dan zaman sebelum pembukuan Hadis. Ini adalah dakwaan yang tidak benar, kerana Hadis Rasulullah s.a.w. telah wujud bersama turunnya wahyu (al-Quran). Perkara ini telah termaktub di dalam kitab-kitab tarikh (sejarah) karangan ulamak Islam silam seperti kitab Tabaqaat Ibnu Sa'd, Sirah Ibnu Hisyam dan lain-lain. Di dalamnya tidak terlepas dari menyebutkan bagaimana keadaan mula turun wahyu.

Begitu juga yang tertulis di dalam kitab-kitab tafsir seperti Tafsir al-Qurthubi, Tafsir al-Thabari, Tafsir Ibnu Kathir dll. Di dalamnya terdapat penjelasan mengenai ayat pertama mula diturunkan dan sebab turunnya. Di dalamnya juga disertakan penjelasan bagaimana Rasulullah s.a.w. mendidik para sahabatnya menghayati Islam dan menyebarkan Islam.

Di atas semua itu adalah bukti wujudnya Hadis pada zaman Rasulullah s.a.w. Adalah suatu perkara yang mustahil para penulis kitab tarikh, tafsir dan ahli hadis telah beramai-ramai bersepakat untuk melakukan pendustaan.

ii. Hadis-hadis Rasulullah s.a.w. pada zaman baginda memang diakui tidak dibukukan. Walaupun begitu Sunnah atau Hadis Nabi s.a.w. tetap:
a. Diamalkan oleh umat Islam pada zaman tersebut,
b. Dibolehkan menulis hadis-hadis nabi.
c. Terpelihara dan tersimpan dengan baik di kalangan para sahabat dan umat Islam.
d. Terdapat sahifah (lembaran-lembaran) yang ditulis oleh para sahabat yang mengandungi hadis Rasulullah s.a.w. Mengenai tulis-menulis hadis memang telah wujud pada zaman Rasulullah s.a.w. Terdapat tiga peringkat, iaitu:
Peringkat pertama: Rasulullah s.a.w. menegah penulisan Hadis kerana dikhuatiri akan bercampur-baur dengan al-Quran.
Peringkat kedua: Rasulullah s.a.w. memberi keizinan khas kepada Abdullah bin Amr yang telah menulis hadis semasa hayat Baginda.
Peringkat ketiga: Pada tahun kemenangan kaum muslimin ke atas kota Mekah (Fath Makkah), Baginda telah memberi kebenaran am kepada para sahabat untuk menulis Hadis.

iii. Kasim Ahmad mendakwa bahawa Hadis-hadis telah mewujudkan faham kepuakan. Ini adalah dakwaan yang dusta. Kerana Hadis-hadis yang mendokong faham kepuakan adalah terdiri dari hadis-hadis palsu (maudhu') yang ditolak oleh umat Islam.

iv. Hadis bukanlah penyebab kemunduran dan kebekuan umat Islam sebagaimana yang didakwa. Kemunduran umat Islam yang berlaku sekarang adalah disebabkan oleh faktor-faktor lain antaranya ialah:
a . Kejahilan
b . Kehilangan budi pekerti
c . Kerosakan moral para pemimpinnya.
d . Tidak menghayati ajaran Islam sebenarnya yang menyebabkan mereka menjadi jumud (beku).
e . Bersikap penakut, pengecut dan kedekut untuk berkorban kerana Islam

Buku- Hadis: Satu Penilaian Semula dan Sembahyang Lima Waktu
Di dalam buku ini Kasim Ahmad yang mewakili Golongan Anti Hadis mengatakan bahawa sembahyang lima waktu dengan segala perinciannya telah diwarisi dari Nabi Ibrahim a.s.

Malah Rashad Khalifa yang menjadi ikutan Golongan Anti Hadis telah mengatakan bahawa Abu Jahal dan lain-lain Arab Jahiliyah telah mengerjakan sembahyang lima waktu.

Dengan ini, mereka menafikan sembahyang lima waktu itu telah difardukan semasa Israk dan Mi'raj.

Pandangan kita Ahlus Sunnah Wal Jamaah
Pendapat mengenai sembahyang lima waktu itu diwarisi dari Nabi Ibrahim a.s. adalah sesat dan ditolak oleh Islam. Kerana kewajipan sembahyang lima waktu telah difardhukan pada malam Isra' dan Mi'raj. Inilah yang dikatakan oleh Rasulullah s.a.w. sendiri, para sahabat, tabi'in dan para ahli sejarah.

Manakala perincian tentang sembahyang pula, seperti niat, takiratul ihram, rukuk, sujud dll, tidak diterangkan oleh al-Quran. Perincian mengenainya tidak boleh didapati di mana-mana buku atau kitab melainkan di dalam Hadis-hadis Rasulullah sahaja.

(Sumber: Abdul Halim El-Muhammady, Islam dan al-Hadith: Satu analisis ke atas usaha-usaha merosakkan peribadi dan autoriti Rasulullah s.a.w.)

Kerajaan Malaysia Mengharamkan Golongan Anti Hadis
Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) telahpun mengharamkan golongan ini:
Ajaran Golongan Anti Hadith

ISI AJARAN
1. Menolak hadith sebagai sumber akidah dan perundangan Islam.
2. Menolak dua kalimah Syahadah.
3. Menolak Qada’ dan Qadar
4. Memesong pengertian sebenar ayat-ayat al-Quran, contoh ayat 12 Surah At-Taghabun, dikatakan taat kepada Rasul itu hanya taat kepada wahyu.
5. Hadith/Sunnah merupakan ajaran palsu dan ia merupakan punca kekeliruan dan perpecahan yang terbesar dikalangan umat Islam
6. Menerima selain daripada Al-Quran sebagai sumber hukum Islam adalah syirik.

TARIKH MUNCUL
1985

TEMPAT BERKEMBANG
Seluruh Malaysia

TINDAKAN/HUKUMAN
Difatwakan haram, sesat dan murtad oleh Jawatankuasa Fatwa Negeri:
1 . Wilayah Persekutuan - 15 Jan 1996
2 . Selangor - 23 Nov 1995, Sel P.U. 46
3 . Melaka - 29 Feb 1996, No 78
4 . Negeri Sembilan - 5 Jan 1996, N.S.P.U. 3
(Sumber: )

Penutup
Oleh itu kita hendaklah berhati-hati dan menghindarkan diri dari golongan Anti Hadis ini. Golongan ini telah diisytiharkan sebagai sesat dan orang yang menganut fahaman yang mereka bawa telah difatwakan sebagai murtad, terkeluar dari agama Islam yang suci - wal 'iya zubillahi min zalik.(http://members.tripod.com/ahkam_2/FIRQAH/gah.html)

Ahlus Sunnah Wal Jamaah

Golongan Ahlus Sunnah terdiri dari dua kelompok, iaitu para pengikut Abul Hasan al-Asya'ari dan al-Maturidiyah, iaitu para pengikut Abu Mansur al-Maturidi.

Golongan ini muncul ketika khalifah al-Mutawakil mengangkat/tidak melakukan ujian terhadap ahli fikah dan orang-orang Islam serta menjauhkan diri dari Muktazilah. Dan aliran pemikiran Muktazilah telah kehilangan kendali akibat hilang kepercayaan umum terhadap mereka.

Keraguan-keraguan (penyelewengan) yang telah ditulis oleh golongan Muktazilah dalam jangka waktu yang begitu panjang telah terbongkar. Allah Taala telah melimpahkan kepada dua orang imam agung untuk mempertahankan Islam, mereka ialah Abul Hasan al-Asy'ari di Irak dan Abu Mansur al-Maturidi di negeri di balik sungai.

Kedua imam ini telah memimpin gerakan pemikiran dengan kepimpinan yang seimbang dan bijaksana, tanpa sikap melampau dan ekstrem terhadap akal sebagaimana Muktazilah, dan tidak terlalu bersikap beku terhadap nas (al-Quran dan Hadis) sebagaimana ahli fikah dan ahli hadis.

Jalan yang dilalui oleh Ahlus Sunnah di dalam memahami akidah ialah sebagaimana yang telah dilalui oleh salafus soleh. Mereka menjadikan al-Quran sebagai sumber untuk mengetahui masalah akidah. Mereka memahami akidah mereka dari ayat-ayat al-Quran, dan ayat-ayat yang mengandungi kesamaran (mutasyabihah) akan cuba difahami menggunakan pendekatan bahasa serta tidak diingkari oleh akal fikiran. Jika mereka tidak dapat memahaminya, mereka akan menghentikan dari membuat penafsiran (tawaqquf).

Secara umumnya, Ahlus Sunnah telah melalui jalan tengah yang menghimpunkan antara akal dan naqal (nas). Tidak terdapat perbezaan antara asas mazhab mereka dengan asas ajaran yang dibawa oleh salafus soleh, para ahli fikah dan ahli hadis.

Golongan Ahlus Sunnah ini muncul pada akhir kurun ketiga Hijrah dan awal kurun keempat Hijrah sebagai mendokong ahli fikah dan ahli hadis. Mereka telah mendokong nya secara khusus dan secara umum, dan bangkit menentang golongan Muktazilah, kemudian mengambil alih tempat mereka untuk mempertahankan Islam.

Pemimpin golongan al-Maturidiah ialah Abu Mansur al-Maturidi yang dilahirkan di kampung Maturid di Samarqand. Beliau begitu ikhlas mengembangkan ilmu-ilmu agama, sehingga lahirlah satu mazhab di dalam ilmu Kalam yang diikuti oleh penduduk Khurasan. Beliau meninggal dunia pada tahun 332 Hijrah.

Pemimpin Asya'irah pula ialah Abul Hasan al-As'ari yang dilahirkan di Basrah pada tahun 260 Hijrah. Pada asalnya beliau adalah penganut fahaman Muktazilah, kemudian mengasingkan diri dari orang ramai untuk mencari kebenaran. Sehingga pada suatu hari beliau muncul di hadapan masyarakat dengan hasil karangannya yang membantu Ahlus Sunnah serta menolak Muktazilah. Ajarannya ini telah diikuti oleh para ahli fikah dan ahli hadis. Beliau telah diangkat sebagai imam mereka. Beliau meninggal dunia di sekitar tahun 330 Hijrah.

Tidak terdapat perbezaan antara ajaran Asya'irah dan Maturidiah kecuali di dalam beberapa perkara kecil. Seperti masalah:
- Makrifat, apakah dengan akal atau dengan syarak.
- Pemahaman antara iman dan Islam.
- Makna qadha' dan qadar.
- Makna kasb (usaha).
- Wajib siksa secara syarak.
- Dan lain-lain lagi perselisihan yang biasa berlaku di kalangan ahli di dalam satu-satu mazhab, namun ia tidak membawa kepada jurang yang ketara.

Asas-asas mazhab Ahlus Sunnah
Berikut ini adalah antara asas-asas mazhab ini:
1 . Mengenal Allah adalah secara syarak.
2 . Alam ini adalah baru.
3 . Iman ialah pembenaran (tasdiq), dan amalan adalah penyempurna iman.
4 . Menetapkan (tidak menafikan) sifat-sifat ma'ani Allah.
5 . Al-Quran adalah qadim (bersifat qidam/tidak berpermulaan/bukan makhluk).
6 . Tidak kewajiban ke atas Allah.
7 . Harus bagi hak Allah Taala memberi pahala dan menyiksa (dosa), dan mengutus para rasul. Haru juga melihat Allah Taala.
8 . Allah mengkehendaki kebaikan dan kejahatan.
9 . Qadha' dan Qadar pada perbuatan-perbuatan hamba yang berbentuk ikhtiar.
10 . Allah yang menciptakan perbuatan hamba yang berbentuk ikhtiar.
11 . Tiada siapa yang maksum kecuali para nabi.
12 . Menetapkan adanya soal kubur, nikmat dan siksaannya.
13 . Kebangkitan adalah dengan jasad dan ruh.
14 . Ada syafaat untuk pembuat dosa besar.
15 . Syurga dan neraka itu wujud. Keduanya kekal.
16 . Keimaman agung bukanlah dari rukun agama.
(http://members.tripod.com/ahkam_2/FIRQAH/sunni.html)

Qadariyah

Iraq merupakan tempat berkumpulnya banyak anasir yang terdiri dari beberapa umat yang menganut pelbagai agama. Basrah pula merupakan lautan yang membawa ombak-ombak pemikiran dan aliran.

Ma'bad bin Khalid al-Juni (salah seorang dari yang duduk di majlis pengajian Hasan al-Basri) telah mendengar orang yang mengatakan bahawa maksiat itu telah dilakukan kerana telah ditakdirkan. Lalu beliau berdiri dan menolak pendapat mereka dengan menafikan keadaan takdir itu menafikan ikhtiar. Beliau telah bersikap keterlaluan di dalam mempertahankan pendapatnya sehingga masyhur kata-katanya: "Tiada takdir, dan setiap perkara itu baru bermula. "

Ketika pemikiran Ma'bad sampai ke pengetahuan Ibnu Umar, beliau berlepas diri daripadanya dan para pengikutnya.

Asas-asas mazhab Qadariyah
1 . Mengingkari takdir Allah Taala dengan maksud ilmuNya.
2 . Melampau di dalam menetapkan kemampuan manusia dengan menganggap mereka bebas berkehendak (iradah). Di dalam perbuatan manusia, Allah tidak mempunyai pengetahuan (ilmu) mengenainya dan ia terlepas dari takdir (qadar). Mereka menganggap bahawa Allah tidak mempunyai pengetahuan mengenai sesuatu kecuali selepas ia terjadi.
3 . Mereka berpendapat bahawa Allah tidak bersifat dengan suatu sifat yang ada pada makhluknya. Kerana ini akan membawa kepada penyerupaan (tasybih). Oleh itu mereka menafikan sifat-sifat Ma'ani dari Allah Taala.
4 . Mereka berpendapat bahawa al-Quran itu adalah makhluk. Ini disebabkan pengingkaran mereka terhadap sifat Allah.
5 . Mengenal Allah wajib menurut akal, dan iman itu ialah mengenal Allah.
6 . Mereka mengingkari melihat Allah (rukyah), kerana ini akan membawa kepada penyerupaan (tasybih).
7 . Mereka mengemukakan pendapat tentang syurga dan neraka akan musnah (fana'), selepas ahli syurga mengecap nikmat dan ali neraka menerima azab siksa.

Para ulamak telah bangkit menentang pendapat Qadariyah atas dua sebab, iaitu:
Sebab pertama: Masalah pemaksaan yang membawa kepada ta'thil dan meninggalkan amal dan rukun kepada takdir.
Sebab kedua: Sikap melampau mereka di dalam mentakwilkan ayat-ayat al-Quran yang menyebutkan dan menetapkan sifat-sifat Allah. Takwilan-takwilan ini membawa bahaya kepada al-Quran dan kefahaman makna-maknanya.

Ramai para ulamak yang mengkafirkan golongan Qadariyah.

Dakwah mereka ini telah dipimpin oleh dua orang tokoh, iaitu:
Pertama: Ma'bad bin Khalid al-Juhni di Iraq. Beliau telah terbunuh ketika keluar berperang bersama Ibnu al-Asy'as dengan al-Hajjaj.

Kedua: Ghailan bin Marwan al-Dimasyqi di Damsyiq. Umar Abdul Aziz telah memanggilnya dan berdebat dengannya sehingga beliau bertaubat. Semasa Hisyam bin Abdul Malik memerintah, beliau telah dibunuh.

Golongan Qadariyah dihukumkan kafir kerana keingkaran mereka terhadap takdir.

Mazhab Qadariyah dan Jabbariyah telah lenyap. Keduanya tidak lagi wujud secara berdiri sendiri. Dan kesannya dapat kita lihat pada mazhab Muktazilah.

Sehingga kini masalah al-jabar (keterpaksaan) dan ikhtiar masih diperselisihkan oleh para pengkaji.
(http://members.tripod.com/ahkam_2/FIRQAH/qadariyah.htm)

Jabbariyah (Jahmiyah)

Makna `al-jabar' ialah menafikan perbuatan hamba dan menyandarkan perbuatan itu kepada Allah Taala.

Pemikiran `al-jabar' bukanlah berasal dari pemikiran Arab. Ia telah dikemukakan oleh al-Ja'd bin Dirham dari kalangan Yahudi, kemudian telah di kemukakan pula dari al-Ja'd oleh Jahm bin Safwan.

Pemikiran ini tersebar pada awal pemerintahan Banai Umaiyah, hingga akhirnya menjadi sebuah mazhab. Kelompok Jabbariyah ini meinsbahkan diri mereka kepada Jahm bin Safwan, kerana beliau dianggap sebagai pendakwah besar aliran ini. Oleh itu, mazhab ini dinamakan juga dengan al-Jahmiyah.

Jahm adalah hamba kepada bani Rasib dari penduduk Khurasan yang bermukim di Kufah. Pidatonya telah meninggalkan kesan yang besar kepada para pengikutnya. Dan beliau telah muncul dengan mazhabnya di Tirmiz. Beliau telah menjadi menteri kepada Haris bin Suraij. Ketika beliau keluar memerangi Bani Umaiyah, dan tenteranya kalah di atas tangan Salim bin Ahwaz al-Mazini seorang yang diutus sebagai amil Bani Umaiyah di Khurasan. Manakala al-Jahm pula telah ditawan dan dibunuh pada tahun 128 Hijrah.

Asas-asas mazhab Jabbariyah
Insan itu digagahi /terpaksa di dalam perbuatannya.Manusia tida mempunyai kemampuan, kekuasaan dan ikhtiar. Allah Taala menciptakan perbuatan-perbuatan sebagaimana diciptakannya pada benda-benda mati (jamad).

(http://members.tripod.com/ahkam_2/FIRQAH/jabariah.html)

Khawarij

Mereka adalah kelompok Islam yang paling kuat mempertahankan iktikad mereka dan begitu bersemangat terhadap pendapat mereka. Sikap taksub terhadap pemikiran ini mendorong mereka ke arah perlakuan yang memberi mara bahaya dan bersikap keras hati terhadap orang yang menentangnya.

Kemunculan aliran ini
Aliran ini muncul adalah disebabkan oleh perselisihan yang berlaku di antara Ali dan Mu'awiyah r.a.

Ketika peperangan sedang berkecamuk di suatu tempat bernama Shiffin, Mu'awiyah dan penyokongnya meminta diadakan majlis tahkim dengan Kitab Allah kerana khuatir tenteranya akan mengalami kekalahan. Para pengikut Ali berbeza pendapat terhadap tuntutan Muawiyah, di mana pada akhirnya mereka menerima diadakan Tahkim.

Ali r.a. talah memilih Abu Musa al-Asy'ari sebagai wakil dirinya dan kelompoknya. Manakala Muawiyah telah melantik Amru bin al-Ash sebagai wakil dirinya dan kelompoknya.

Kemudian bangkit sekumpulan tentera dari pengikut Ali. Mereka berkata: "Tahkim ini adalah salah. Kerana ini membawa makna kita syak mengapa kita berperang, di mana masing-masing berperang berdasarkan keyakinan masing-masing tentang kebenaran. Mereka berkata: "Tiada hukuman kecuali bagi Allah."

Mereka menuntut agar Ali berikrar terhadap kesalahan dirinya, bahkan mereka mengaggap kafir dengan menerima tahkim. Ali tidak menjawab tuntutan mereka. Lalu mereka bersepakat untuk keluar dari Kufah ke suatu kampung bernama Harura'. Ketika itu kelompok ini dinamakan dengan al-Haruriyah. Mereka diberi nama dengan Khawarij kerana mereka keluar dari imam Ali dan para pengikutnya.

Asas-asas mazhab Khawarij
1 . Pemerintahan Abu Bakar, Umar dan Usman adalah sah pada awalnya, namun ia wajib dipecat ketika Abu Bakar mengubah cara pemerintahan dan mendahulukan kaum kerabatnya.
2 . Pemerintahan Ali dianggap sah sehingga berlakunya Tahkim. Apabila dia dianggap sebagai salah, mereka mengkafirkannya, Abu Musa al-Asy'ari dan Amru bin al-Ash.
3 . Pemerintahan wajib dengan pilihan orang yang merdeka dari kalangan umat Islam, samada yang dipilih itu bangsa Quraisy ataupun hamba Habsyi. Dia tidak berhak untuk menarik diri/tidak menghukum atau menghukum/memerintah, Dia juga wajib tunduk dan patuh secara sempurna terhadap perintah-perintah agama. Jika tidak dia wajib dipecat.
4 . Amal itu adalah sebahagian dari keimanan, kerana mereka berpendapat bahawa iman itu adalah pembenaran dan amal. Setiap orang yang memaksiati (melakukan dosa) Allah Taala, maka dia adalah kafir. Semua dosa adalah dosa besar.
5 . Wajib keluar (menyisihkan diri) dari imam/pemerintahan yang zalim. Mereka tidak mengambil pendapat taqiyah sebagaimana Syiah.

Imam Ali r.a. memerangi golongan Khawarij dan mengalahkan mereka. Begitu juga dengan para pemerintah Bani Umawiyah dan Abbasiyah telah memerangi mereka, sehingga golongan ini pupus pada kurun ketiga Hijrah. Sudah tidak wujud lagi golongan ini kecuali golongan Ibadhiyah yang terdapat di Maghrib, iaitu kelompok Khawarij yang paling sederhana. Mereka lebih mendekati dengan ajaran Islam yang sebenar.
(http://members.tripod.com/ahkam_2/FIRQAH/khawarij.html)