Sabtu, 25 Juli 2009

Akidah Yang Diimani Oleh Rafidhah

1.Akidah Raj`ah

Orang Rafidhah telah membuat bidah raj`ah, berkata Al Mufid : Telah sepakat mazhab imamiyah atas wajibnya terjadi raj`ah di kebanyakan dari para orang yang telah mati6.1. Yaitu (yang mereka maksudkan dengan raj`ah ini) bangkitnya penutup imam-imam mereka, yang bernama Al Qaaim pada akhir zaman, ia keluar dari bangunan di bawah tanah, lalu menyembelih seluruh musuh-musuh politiknya, dan mengembalikan kepada syiah hak-hak mereka yang dirampas oleh kelompok-kelompok lain sepanjang masa (yang telah berlalu)6.2.

Berkata sayid Al Murtadho di dalam kitabnya Al Masail An Nashiriyah : Sesungguhnya Abu Bakr dan Umar disalib pada saat itu di atas suatu pohon di zaman Al Mahdi -yakni imam mereka yang kedua belas- yang mereka beri nama Qaaim Ali Muhammad (penegak keluarga Muhammad), dan pohon itu pertamanya basah sebelum penyaliban, lalu menjadi kering setelahnya6.3.

Berkata Al Majlisi di dalam Kitab Haqul Yakin dari Muhammad Al Baqir (berkata) : Jika Al Mahdi telah keluar, maka sesungguhnya ia akan menghidupkan `Aisyah Ummul Mukminin dan ia melaksanakan (menjatuhkan) hukum had (hudud) atas diri Aisyah.6.4

Kemudian bagi mereka pemahaman raj`ah ini berkembang, dan mengatakan (berlakunya) raj`ah (kembali hidup) seluruh orang syiah dan imam-imam mereka dan seluruh musuh mereka bersama imam-imam mereka. Akidah khurafat ini mengungkapkan rasa dengki yang tersembunyi di dalam diri mereka, yang mereka mengungkapkan rasa dengki itu dengan cerita dongeng seperti ini. Dan adalah keyakinan ini merupakan sarana (jembatan) yang diambil oleh orang-orang Sabaiyah untuk mengingkari hari akhirat.

2.Akidah Taqiyah

Taqiyah didefinisikan oleh salah seorang ulama mereka zaman sekarang dengan ucapannya : Taqiyah yaitu kamu mengatakan atau melakukan (sesuatu), berlainan dengan apa yang kamu yakini6.5; untuk menolak bahaya dari dirimu atau hartamu atau untuk menjaga kehormatanmu6.6. Bahkan mereka mendakwakan bawah sesungguhnya Rasulullah telah melakukannya (Taqiyah) tatkala Abdullah bin Ubai bin Salul kepala orang-orang munafik meninggal, dimana beliau datang untuk menyolatkannya, lalu Umar berkata kepadanya : Tidakkah Allah telah melarangmu dari hal itu? -yakni berdiri di atas kuburan munafik ini-, lalu Rasulullah menjawabnya : Celaka kamu, kamu tidak tahu apa yang saya ucapkan : sesungguhnya saya mengucapkan : Ya Allah isilah perutnya dengan api, dan penuhilah kuburannya dengan api dan selalulah api membakar dirinya.6.7

Lihatlah wahai saudaraku muslim, bagaimana mereka telah menyandarkan kepada diri Rasulullah kedustaan. Apakah masuk akal, bahwa para sahabat Rasulullah mendoakan rahmat untuknya (Abdullah bin Ubai), sedangkan Nabi melaknatnya?

Al Kulaini menukilkan di usul Kafi : Berkata Abu Abdillah: wahai Abu Umar sesungguhnya sembilan per sepuluh (sembilan puluh persen) agama ini terletak pada (akidah) taqiyah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak melakukan taqiyah, taqiyah ada pada setiap sesuatu kecuali di nabidz (korma yang direndam dalam air untuk membuat arak) dan di dalam menyapu atas khuuf (kaus atau kulit kulit). Dan dinukilnya juga dari Abi Abdillah ia berkata : Jagalah agama kalian dan tutuplah agama itu dengan taqiyah, karena tidak ada iman bagi orang yang tidak mempunyai taqiyah.6.8

Maka orang Rafidhah memandang taqiyah itu adalah fardu (wajib), tidak akan berdiri mazhab ini kecuali dengan taqiyah, dan mereka menerima pokok-pokok mazhab secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan. Mereka selalu melaksanakannya taqiyah itu terlebih-lebih, bila konsisi yang sulit telah mengepung mereka, maka hati- hatilah dari orang Rafidhah wahai kaum muslimin.

3.At-thiinah (Tanah)

Yang dimaksud dengan at thiinah (tanah) menurut orang Rafidhah adalah tanah perkuburan Husain radhiallhu ?anhu-. Salah seorang dari orang-orang sesat mereka yang bernama Muhammad An Nu?man Al Haritsi yang bergelar dengan Syeikh Al Mufid, menukilkan di kitabnya Al Mazaar dari Abi Abdillah ia berkata : Di tanah perkuburan Husain terdapat obat untuk segala penyakit dan ia merupakan obat yang paling besar (ampuh).

Berkata Abdullah : Oleskanlah di mulut bayi kalian tanah (perkuburan) Husain

Ia berkata : Telah dikirim kepada Abi Hasan Al Ridha dari negeri Khurasan sebuah bungkusan kain di antaranya terdapat segumpal tanah, maka dikatakan kepada utusan itu : Apa ini? Ia berkata : Tanah perkuburan Husain, tidaklah ia mengirim sedikitpun dari bungkusan kain atau lainnya, kecuali ia meletakkan di dalamnya tanah itu, dan berkata tanah itu pengaman insya Allah. Dikatakan kepadanya : Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Shadiq tentang pengambilannya akan tanah perkuburan Husain, maka Shodiq menjawab : Apa bila kamu mengambilnya maka ucapkanlah : Ya Allah sesungguhnya saya meminta kepadamu disebabkan oleh hak malaikat yang telah mengenggamnya (tanah ini), dan meminta kepadamu, disebabkan oleh hak Nabi yang telah menyimpannya, dan oleh hak Al Washi (Ali) yang telah bersatu di dalamnya agar Engkau melimpahkan Shalawat kepada Muhammad dan atas keluarga Muhammad dan agar Engkau menjadikannya obat penawar untuk seluruh penyakit, dan pengaman dari seluruh ketakutan, dan penjaga dari seluruh kejahatan.

Abu Abdillah ditanya tentang penggunaan dua jenas tanah dari perkuburan Hamzah dan pekuburan Husain serta mana yang paling utama diantara keduanya, maka ia berkata : Tasbih yang dibuat dari tanah perkuburan Husain akan bertasbih (sendirinya) ditangan, tanpa (pemiliknya) bertasbih.6.9

Sebagaimana orang Rafidhah mendakwakan, sesungguhnya orang syi?ah tercipta dari tanah yang khusus dan orang Sunni tercipta dari tanah yang lain, lalu terjadilah pengadukkan antara kedua tanah tadi dengan cara tertentu, maka apa-apa yang terdapat pada orang syiah dari kemasiatan dan kejahatan, maka itu merupakan pengaruh dari tanah sunni, dan apa-apa yang terdapat pada orang sunni dari kebaikan dan anamah, maka itu disebabkan oleh pengaruh tanah syi`ah. Dan apabila pada hari Kiamat nanti, maka kejelekan dan dosa-dosa orang syi?ah diletakkan di atas Ahli Sunnah, dan kebaikan (pahala) Ahli Sunnah akan diberikan kepada orang syi?ah.6.10.(dida.vbaitullah.or.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar