Sabtu, 25 Juli 2009

Syi'ah : Bagaimana Aqidah Rafidhah Terhadap Para Sahabat

BAGAIMANA AQIDAH RAFIDHAH TERHADAP PARA SAHABAT RASULULLAH ?
Disusun oleh
Abdullah bin Muhammad As Salafi.
Bagian Kelima dari Tigabelas Tulisan 5/13
Aqidah Rafidhah berdiri atas caci maki, mencela dan mengkafirkan para sahabat -semoga Allah meridhoi para
sahabat-. Al Kulaini menyebutkan di “Furu’ Al Kafi” dari Ja’far ‘alaihi salam : “Manusia menjadi murtad
setelah Nabi (meninggal) kecuali tiga orang, lalu aku bertanya : siapa tiga orang itu ? beliau berkata : Al
miqdaad bin Aswad, Abu Dzar Al Ghifari dan Salman Al Farisi[1].
Al Majlisi dalam kitab “Haqqul Yakin” menyebutkan : “Bahwasanya seorang budak Ali bin Hasein berkata
kepadanya : saya mempunyai hak pelayanan yang wajib atas dirimu, maka beritahu aku tentang Abu Bakr dan
Umar, lalu ia menjawab : “Mereka berdua adalah orang kafir, dan orang yang mencintai mereka maka ia orang
kafir juga.” [2]
Dalam tafsir Al-Qummi pada firman Allah [An Nahl : 90]:
Mereka mengatakan : al fahsyaa’ (keji) adalah Abu Bakr, mungkar adalah Umar dan baghyi (kezoliman)
adalah Utsman[3].
Mereka mengatakan dalam buku mereka “Miftahul Jinaan” : Ya Allah anugerahkanlah salawat atas
Muhammad dan atas keluarga Muhammad dan laknatlah dua berhala kaum Quraisy dan dua yang mereka
sembah selain Allah[4]. dan dua taghut serta anak perempuan mereka berdua….dan seterusnya[5]. Dan yang
mereka maksudkan dengan itu adalah Abu Bakr, Umar, Aisyah dan Hafshah.
Pada hari asyura (hari ke sepuluh bulan Muharram), mereka membawa seekor anjing lalu mereka namakan
dengan umar, kemudian mereka menghujani dengan pukulan pakai tongkat, serta melontarnya dengan batu
sampai mati, kemudian mereka menghadirkan seekor anak kambing, mereka beri nama dengan Aisyah,
kemudian mereka mulai mencabut bulunya, dan menghujani dengan pukulan pakai sandal, sampai mati[6].
Sebagaimana mereka merayakan hari terbunuhnya Faruq Umar bin Khatab dan mereka memberi nama
pembunuh umar yaitu abu Lukluk al Majusi dengan nama Baba Syujaa’uddin (bapak) pemberani agama
(pahlawan agama) [7], semoga Allah meridhoi seluruh sahabat dan para ummul mukminin.
Lihatlah wahai saudaraku muslim, alangkah dengkinya dan alangkah kejinya golongan yang keluar dari agama
ini, tentang apa yang telah mereka katakan terhadap manusia pilihan setelah para nabi, yang mana Allah dan
rasul-Nya telah memuji mereka. Dan telah sepakat umat ini atas keadilan (kelurusan dan keterpercayaan) dan
keutamaan mereka. Sejarah dan kenyataan pun telah membuktikan dan menyaksikan serta perkara-perkara ini
sudah merupakan pengetahuan yang wajib diketahui (oleh setiap umat) atas kebaikan, dan posisi mereka selalu
di depan serta jihad mereka dalam Islam.
APA SEGI KESAMAAN ANTARA YAHUDI DENGAN RAFIDHAH ?
Syakh Islam Ibnu Taimiyah berkata : Bukti dari, sesungguhnya bencana Rafidhah adalah bencana Yahudi, hal
itu terlihat pada :
Sesungguhnya orang Yahudi mengatakan : Tidak boleh yang menjadi raja kecuali dari keluarga nabi Daud,
Rafidhah berkata : Tidak boleh menjadi imam kecuali dari anak Ali.
Yahudi mengatakan : Tidak ada jihad di jalan Allah sampai keluar Masehid Dajjal dan diturunkan pedang.
Orang Rafidhah mengatakan : Tidak ada jihad di jalan Allah sampai keluar Al Mahdi, dan datingnya penyeru
menyeru dari langit.
Orang Yahudi mengakhirkan (mengundurkan) shalat sampai bintang bertebaran, begitu juga orang Rafidhah
mereka mengundurkan shalat maghrib sampai bintang-bintang bertebaran, padahal hadits mengatakan :
“Senantiasa umatku di atas fitrah, selama mereka tidak mengakhirkan shalat maghrib sampai bintang
bertebaran[8].
Orang Yahudi telah merubah taurat, begitu juga orang Rafidhah, mereka telah merubah Al Quran.
Orang Yahudi tidak memandang bolehnya mengusap khuf (sepatu kulit yang menutupi mata kaki), begitu juga
orang Rafidhah.
Orang Yahudi membenci malaikat Jibril, mereka mengatakan : Malaikat Jibril adalah musuh kita dari
kalangan malaikat. Begitu juga orang Rafidhah, mereka mengatakan : Malaikat Jibril telah salah
menyampaikan wahyu kepada Muhammad[9].
Begitu juga orang Rafidhah meyerupai orang kristen pada satu ajaran nasrani yaitu, wanita-wanita mereka
tidak memiliki hak mendapatkan mahar, akan tetapi hanya bersenang-senang dengan mereka dengan
kesenangan, begitu juga orang Rafidhah, mereka menikah dengan cara mut’ah, dan mereka menghalalkan itu.
Orang yahudi dan kristen lebih utama dari orang Rafidhah dengan satu sifat (yaitu) :
Orang yahudi jika ditanya : siapakah orang yang terbaik di kalangan pemeluk agamamu? Mereka menjawab :
adalah sahabat-sahabat Musa.
Orang Kristen jika ditanya : siapakah orang yang terbaik di kalangan pemeluk agamamu? Mereka menjawab :
adalah Hawari (sahabat-sahabat) Isa.
Orang rafidhah jika ditanya : siapakah orang yang terburuk di kalangan pemeluk agamamu? Mereka
menjawab : adalah sahabat-sahabat Muhammad. [10]
[Disalin dari kitab Diantara Aqidah Syi'ah, Disusun oleh Abdullah bin Muhammad As Salafi, Diterjemahkan
oleh Abu Abdillah Muhammad Elvi Syam, Lc.]
_________
Foote Note.
[1] Furuu’ Al Kafi, oleh Al Kulaini, hal : 115.
[2] Haqqul Yakiin, oleh Al Majlisi, hal : 522. Di sini perlu di isyaratkan bahwa sesungguhnya Ali bin Hasein
dan Ahlu Bait semuanya berlepas diri dari semua ini yaitu kedustaan yang diada-adakan oleh kaum Rafidah
atas diri mereka, semoga Allah memerangi kaum rafidhah, alangkah jeleknya kedustaan yang mereka buat.
(Insya Allah penterjemah akan membuat satu edisi yang berisikan sikap Ahlul Bait terhadap para sahabat,
yang akan diambil dari buku-buku pegangan mereka sendiri, agar pembaca mengetahui sebenarnya mereka
telah menyelisihi ahlul Bait sendiri dalam bersikap terhadap para sahabat Rasul.)
[3] Tafsir Al Qummi, hal : 218.
[4] Ketahuilah pembaca budiman : Mereka sendiri telah menjadikan kuburan Kumaini sebagai tempat yang
suci, dan mendirikan di atasnya bangunan seperti Ka’bah sebagai tandingan Ka’bah kita yang mulia.
[5] Miftahul Jinaan, hal : 114. Lihat doa dua berhala Quraisy, insya Allah di edisi ke 15.
[6] Tabdiidul Zhilaam wa tanbiihun Niyam, oleh Ibrahim Al Jabhaan, hal : 27.
[7] Abbas Al Qummi, (Alkuna wal Alqaab) 2/55.
[8] Hadits diriwayatkan oleh : Imam Ahmad : 4/147. 5/417, 422, Abu Daud, no : 418, dan Abnu Majah, no :
689, di dalam jawaid dikatakan : sanadnya hasan (baik).
[9] Ada juga suatu kelompok yang mengatakan yang aneh-aneh, mereka mengatakan : sesungguhnya Jibril
telah berkhianat, dimana ia menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad, sedangkan yang lebih utama dan
lebih berhak terhadap risalah adalah Ali bin Abi Thalib, oleh karena inilah mereka mengatakan : telah
berkhianat Amiin (malaikan jibril) dan ia telah menghalang risalah sampai ke Haidari (Ali).
Wahai saudaraku muslim, bagaimana mungkin mereka menuduh Jibril Alaihi salam telah berkhianat,
sedangkan Allah telah menyifatinya dengan amanah (terpercaya), sebagaimana Allah telah berfirman : Telah
dibawa oleh Ruhul Amiin (malaikat Jibril), dan firman-Nya : selalu taat kemudian terpercaya”. Apakah yang
akan anda katakan wahai muslin terhadap keyakinan yang diimani oleh orang-orang rafidhah ini?
[10] Minhaajul Sunnah, oleh syeikhul Islam Ibnu Taimiyah : 1/24.(www.almanhaj.or.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar